DPRD Jabar Setujui Rencana Kerja Sama Pemprov dengan Kota Ulsan Korea Selatan
Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat-dprd.jabarprov.go.id-
BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Rencana kerja sama Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan Kota Metropolitan Ulsan, Korea Selatan, disetujui DPRD.
Hal itu ditandai dengan Penandatanganan Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Barat terhadap Rencana Pembentukan Kerja Sama Daerah Pemerintah Luar Negeri antara Provinsi Jabar dan Kota Metropolitan Ulsan dalam Rapat Paripurna, Rabu 31 Mei 2023.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Kerja Sama Daerah dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri (KSDPL) diharapkan dapat mengakselerasi proses pembangunan yang berkontribusi pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mempercepat pemenuhan pelayanan publik.
BACA JUGA:Teknologi Khusus di Ponpes Al Zaytun, Transfer Embrio, Didatangkan dari Kanada, Apa Itu?
"Dalam konteks hubungan dengan Republik Korea atau kita kenal juga sebagai negara Korea Selatan, Presiden Republik Indonesia turut memberikan arahan untuk senantiasa meningkatkan volume perdagangan serta investasi dari negara tersebut," ucap Pak Uu --sapaan Uu Ruzhanul.
Hal tersebut, kata Pak Uu, tertuang dalam perjanjian Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (Ik-CEPA).
BACA JUGA:PT KAI Daop 3 Cirebon Berikan CSR Keagamaan di Tiga Lokasi Ini
Kota Metropolitan Ulsan dan Provinsi Jawa Barat sudah menandatangani dokumen Letter of Intent untuk meningkatkan hubungan baik serta intensitas kerja sama kedua daerah.
"Kerja sama dengan kota industri ini berpotensi tidak hanya dapat meningkatkan arus perekonomian dan investasi dua arah," ucapnya.
BACA JUGA:Polresta Cirebon Tangkap Pelaku Penganiayaan Warga Guwa Kidul Hingga Tewas
"Kerja sama juga direncanakan dengan tujuan meningkatkan percepatan pembangunan infrastruktur digitalisasi melalui peran teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan pengelolaan pusat data pemerintah," tambahnya.
Kerja sama Jabar-Ulsan juga menyasar soal pengelolaan sampah, ekonomi dan transportasi serta asistensi pengembangan smart province/city dan pengembangan start up berbasis ICT.
BACA JUGA:Pebisnis Kuliner Terjun Nyaleg, Ini Motivasinya
Kemudian, penerapan pelestarian lingkungan hidup, khususnya restorasi limbah Sungai Cilamaya melalui kajian socio economic assessment.
"Ini juga terkait dengan program eco village dan Proklim, pembangunan bank sampah dan pusat daur ulang, hingga pengembangan taman ramah lingkungan yang berfungsi sebagai pusat edukasi pengelolaan sampah seperti yang tertuang di dalam draf rencana kerja yang meliputi bidang pengelolaan sampah/limbah, bidang ekonomi serta teknologi informasi dan komunikasi," tutur Pak Uu. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase