Biar Dikenal, Caleg Tampil Nyeleneh

Biar Dikenal, Caleg Tampil Nyeleneh

KUNINGAN - Lazimnya para caleg dalam baliho menuliskan janji-janji atapun visi dan misi. Tapi, tidak dengan calon yang satu ini, Yaya Cahyadi. Caleg dari Gerinda dapil I Kuningan ini berbeda dengan kebanyakan. Ia hanya menuliskan kata, “Budak Cijemit, Anak Pejuang dan Tukang Moro.” Kata-kata mantan Kades Cijemit ini membuat warga yang melihat mungkin sedikit mengerutkan dahinya, terutama kalimat terakhirnya. Tapi hal ini yang membuat ia berbeda dengan yang lain. Bahkan, banyak warga yang menyebutkan, lebih baik seperti itu daripada janji-janji manis. Sebab, pemilih sudah muak dengan janji yang kebanyakan tidak ditepati. “Jujur, saya ketawa melihat kata-katanya. Tapi saya hargai pendapatnya. Mungkin daripada janji-janji manis lebih baik seperti itu,” ucap Aty Kusmiaty, salah seorang warga yang dimintai komentar terkait gambar Yaya, kemarin (14/1). Pendapat lain diutaran oleh Wawan Hendrawan. Justru ia menilai, apa yang dikatan Yaya benar. Daripada janji manis, lebih baik memburu babi hutan bisa membantu warga. “Saya sih dengar Yaya memang hobi memburu. Yang saya tahu, selain hobi memburu juga sebagai bagian dari membatu warga. Karena babi hutan sering merusak tanaman,” ujar Wawan. Pantauan Radar, gambar baliho Yaya terbilang banyak, terutama di Kecamatan Ciniru. Ia sendiri merupakan mantan kades yang dikenal vokal dan tidak segan untuk mengkritik kebijakan pemerintah jika dinilai tidak prorakyat kecil. Sebagai contoh, dia pernah marah-marah terkait kualitas raskin yang dinilai tidak layak dikomsumsi. Begitu juga ketika banyak warga miskin yang tidak memperoleh jamkesmas ia pun mengkritik pemerintah. Sementara itu, selain gambar Yaya, tidak ada caleg yang tampil nyeleneh atau unik. Kebanyakan tampil dengan visi dan misi dan juga janji-janji ingin menyejahterakan warga. Dan yang membuat banyak warga kecewa adalah, tidak sedikit caleg yang memasang alat peraga di pohon. Padahal hal itu banyak melanggangar. Sekadar informasi, pada pileg tahun ada 500-an caleg. Sedangkan kursi yang diperebutkan hanya 50 kursi. Tentu akan terjadi persaingan sengit antara caleg petahana dan pendatang baru. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: