Pengukuhan Pengurus APERSI Korwil 1 Cirebonn, Dukung Program 1 Juta Rumah Pemerintah

Pengukuhan Pengurus APERSI Korwil 1 Cirebonn, Dukung Program 1 Juta Rumah Pemerintah

Pengukuhan Pengurus APERSI Korwil 1 Cirebon dan silaturahmi Antar Anggota dengan Stakeholder Serta Mitra Strategis, Rabu (7/6).-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana/Sangat Sederhana Indonesia (APERSI) Korwil 1 Cirebon periode 2022-2026 akhirnya dikukuhkan.

Pengukuhan Pengurus APERSI Korwil 1 Cirebon ini sekaligus silaturahmi Antar Anggota dengan Stakeholder Serta Mitra Strategis.

Berlangsung pada Rabu (7/6/2023) di Swiss-Cafe Restaurant Swiss-Belhotel Cirebon.

Pengukuhan Pengurus APERSI Korwil 1 Cirebon dilakukan langsung oleh Ketua DPD APERSI Jawa Barat, H Gunawan Sumadikara. 

Ketua APERSI Korwil 1 Cirebon, Asep Nurman didampingi Bendahara APERSI Korwil 1 Cirebon, Sarini menuturkan, ada 15 pengurus APERSI Korwil 1 Cirebon yang dikukuhkan.

APERSI Korwil 1 Cirebon hadir guna menyukseskan segala kebutuhan anggota terutama dalam merealisasi perumahan subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

MBR adalah masyarakat yang memiliki gaji di bawah Rp8 juta. Saat ini APERSI Korwil 1 Cirebon menargetkan 100 unit rumah untuk tiap pengembang (developer) dalam mendukung program 1 juta rumah dari pemerintah.

BACA JUGA:Detik-detik Pratama Arhan Bikin Heboh Jepang, Reaksi Pemain dan Suporter Seperti Tak Percaya

"Total ada sekitar 800 unit sedang dibangun di Ciayumajakuning untuk saat ini," tuturnya.

Lesunya daya beli saat ini merupakan kondisi ekonomi makro yang menjadi kendala di dunia properti. Belum lagi peraturan pemerintah atas kebijakan yang kurang kondusif seperti Lahan Sawah Dilindungi (LSD).

"Kebijakan pemerintah ini turut mempersempit developer dalam hal pembebasan lahan," ungkapnya.

Lanjutnya, APERSI Korwil 1 Cirebon saat ini memiliki 93 developer. Tahun lalu realisasi penyediaan rumah berhasil mencapai 90%.

Tahun ini, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah target bisa tercapai.

Sejak awal tahun, daya beli masyarakat masih lesu, karena respon pasar yang melambat ini, para developer juga menahan pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: