Bahasa Ibrani di Mahad Al Zaytun, Makin Jelas Kekeliruan Panji Gumilang?

Bahasa Ibrani di Mahad Al Zaytun, Makin Jelas Kekeliruan Panji Gumilang?

Penggunaan Bahasa Ibrani dianggap hal yang salah di Al Zaytun. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Ada postingan yang menarik soal Mahad Al Zaytun. Postingan tersebut mengungkap tentang penggunaan Bahasa Ibrani di pondok pesantren yang dipimpin oleh Syekh Panji Gumilang itu.

Penggiat media sosial dengan akun Ridhasia yang mengunggah tulisan itu. Unggahan itu diberi judul: “Ketika Bahasa Ibrani di PESANTREN”.

Postingan melalaui media sosial facebook itu langsung mendapat komentar dari sebuah akun. Akun itu menilai, jika apa yang dilakukan  Ponpes Al Zaytun itu keliru.

Dalam unggahannya Ridhazia menulis, Al Zaytun membikin heboh karena lagu-lagu berbahasa Ibrani.

BACA JUGA:DEBAT PANAS Mahad Al Zaytun Singgung Yahudi dan Lato-lato, Gara-gara Ini

Pondok yang berlokasi di Gantar, Indramayu itu, heboh karena santrinya membawakan lagu "Havenu Shalom Aleichem" Yang disebut Bahasa Yahudi dalam suatu acara. 

Kemudian heboh itu berulang. Ketika santri Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu itu membawakan lagu berjudul "Hava Nagila". 

Lagu “Hava Nagila” itu dibawakan dalam acara wisuda ke-3 Institut Agama Islam (IAI) Al Aziz pada tanggal 20 Mei 2023 lalu.

Dua lagu itu menjadi heboh karena menggunakan Bahasa Ibrani. Bahasa itu biasa dipakai oleh kaum Yahudi baik yang di Israel maupun di perantauan.

BACA JUGA:Melawan Mitos, di Tangan Emak-Emak Daun Penangkal Santet jadi Kerupuk

Menurut Ridhazia, Bahasa Ibrani adalah sebuah bahasa dari cabang rumpun bahasa Afro-Asia. Bahasa ini masuk dalam bahasa Semit dan menjadi bahasa resmi Israel. Bahasa Ibrani dituturkan oleh sebagian orang Yahudi di seluruh dunia.

Demikian dengan lirik lagu "Havenu Shalom Aleichem". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "semoga keselamatan terlimpah padamu".

Kalimat salam ini lazim digunakan sebagai ucapan salam ketika beribadah. Bisa ketika memulai khotbah, dan komunikasi antar-pemeluk Yahudi dan Kristen Orthodox Timur Tengah.

Khususnya komunitas di negara Israel, Palestina, Suriah, Libanon, Yordania, Turki, Mesir, Maroko, dan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: