Gara-gara Path, ARB Jadi Gunjingan

Gara-gara Path, ARB Jadi Gunjingan

JAKARTA- Bukannya mendapat sambutan baik, sejumlah pengguna aplikasi Path justru mundur teratur dengan menghapus akunnya setelah Grup Bakrie berinvestasi di jejaring sosial asal Amerika tersebut. Bahkan, tak sedikit yang mengaitkan investasi ini dengan penolakan pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Akademisi Unswagati, Tajudin Faza menilai, penolakan ini mencerminkan elektabilitas Aburizal Bakrie yang makin menurun. Keinginan mencalonkan presiden, terus menerus digerogoti dengan isu ganti rugi lumpur Lapindo. “Masyarakat terus ingat kasus lumpur Lapindo. Ingat loh, pengguna Path ini orang kalangan menengah. Mereka sensitif terhadap isu-isu seperti ini. Investasi Grup Bakrie di Path, saya kira bukannya berdampak baik buat citra ARB, justru malah menuai kontrovesi,” ujar Tajudin, kepada Radar, Rabu malam (15/1). Tajudin mengungkapkan, dari statemen masyarakat di jejaring sosial terkait masuknya Grup Bakrie ke Path, disimpulkan bahwa mereka juga menolak ARB jadi capres. Meski nyaris tidak ada keterkaitannya dengan pencapresan ARB, namun masyarakat tetap mengungkit benang merah antara Grup Bakri, Path, ganti rugi korban lumpur Lapindo dan pencapresan ARB. “Beli saham Path bisa, tapi ko ganti rugi Lapindo gak mau. Saya sudah hapus akun Path,” ujar Lucky Pransiska, melalui status Facebooknya, tadi malam. Komentar pedas juga diutarakan pengguna lainnya. Mereka menyebut aksi penghapusan akun merupakan bentuk solidaritas terhadap korban lumpur Lapindo yang belum menerima ganti rugi. “Nyalon presiden nggak bakal menang. Rakyat didzjalimi,” timpal Dadang Trimulyanto. Analis Trust Securities Reza Priyambada mempertanyakan sumber uang Bakrie Global Group yang berinvestasi Rp304 miliar di Path. Menurut dia, pelaku pasar mempertanyakan hal itu lantaran Bakrie hingga saat ini masih dililit utang. \"Itu yang jadi masalah. Apakah mereka dapat uang dari pinjaman bank, tukar guling, atau sebenarnya mereka punya uang cash,\" kata Reza saat dihubungi. Sementara itu, CEO Grup Bakrie Anindya Bakrie memberi tanggapan terkait investasi Grup Bakrie di Path melalui akun twitternya. Anandya mengungkapkan, investasi tersebut semata-mata kepentingan bisnis. Anindya berharap pembelian saham itu itu dapat merangsang pertumbuhan industri teknologi di Indonesia. \"Terima kasih atas ucapan selamatnya. Kita hanya bagian kecil dari banyak investor @path,\" tulis Anindya dalam akun Twitter @anindyabakrie. \"Ini bagian dari ikhtiar membuat masyarakat Indonesia semakin terkoneksi dan produktif. Mengingat kita salah satu pengguna Path terbesar,\" tulisnya. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: