Sikapi Persoalan di Al Zaytun, Wagub Uu: Insya Allah, Pemerintah Akan Bijaksana

Sikapi Persoalan di Al Zaytun, Wagub Uu: Insya Allah, Pemerintah Akan Bijaksana

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum berencana akan mengundang sejumlah stakeholder membahas aksi demontrasi di depan Pondok Pesantren Al Zaytun, Kabupaten Indramayu.-Istimewa-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengundang sejumlah pihak, guna membahas persoalan aksi demo yang di depan Pondok Pesantren Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Kamis 15 Juni 2023 lalu.

“Kami akan mengundang para pimpinan pondok pesantren, ormas Islam, MUI dan Kementerian Agama,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Jumat 16 Juni 2023.

BACA JUGA:300 Kiai Akan Datangi Al Zaytun, Awas Jangan Main Hakim Sendiri!

Rencananya, pertemuan tersebut akan berlangsung pada Senin 19 Juni 2023 di Bandung. Hal ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Pak Gubernur memberikan tugas kepada saya untuk merespon dan menyikapi permasalahan antara Pondok Pesantren Al Zaytun dan sekelompok massa yang melakukan aksi demo lalu,” imbuh wakil gubernur.

BACA JUGA:Kinderfield - Highfield Cirebon Gelar Graduation Ceremony and Recognition Program Class of 2023

Sebagai pemerintah, pihaknya akan membuat keputusan yang sebijaksana mungkin, sesuai dengan norma yang ada dan hukum positif yang berlaku di Indonesia.

“Insya Allah, pemerintah akan bijaksana. Percayakan kepada kami,” tegasya.

Dalam kesempatan ini, dia pun mengingatkan baik pihak Pondok Pesantren Al Zaytun dan masyarakat untuk tidak mengerahkan massa.

BACA JUGA:Peluncuran Suzuki New XL7 Hybrid, SUV Keluarga Aktif Yang Ramah Lingkungan

“Situasi seperti ini yang untung adalah pihak pengadudomba, yang rugi adalah kita warga negara Indonesia dan umat Islam,” terangnya.

Kemudian, Kkhusus untuk komunitas pesantren, Wagub Uu mengajak untuk saling menjaga citra. Jangan sampai citra pondok pesantren rusak, hanya gara-gara persoalan berita yang belum pasti dan fitnah.

Atau, hanya gara-gara peroalan yang terjadi di internal Pondok Pesantren itu sendiri. “Jadi, internal pesantren harus menjaga citra dan masyarakat juga harus ikut serta menjaga,” bebernya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase