Nana Tak Hiraukan Sukri Cs

Nana Tak Hiraukan Sukri Cs

CIREBON - Plt Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Cirebon H Nana Karnadi sepertinya tak menghiraukan ocehan salah satu pengurus harian DPP Partai Demokrat, Mohammad Sukri MM terkait persoalan Surat Keterangan (SK) plt. Nana mengatakan, pihaknya telah resmi mendapatkan SK sebagai plt ketua PD dari DPP yang sudah ditandatangani sekjen dan ketua harian. “Kalau penunjukkan plt itu tidak secara prosedural saya tidak tahu. Karena itu ranahnya ada di DPP dan SK-nya pun saya juga pegang,” ujar Nana kepada Radar usai syukuran di sekretariat baru DPC PD di Kecomberan, Kecamatan Talun, Kamis (16/1). Dia mengaku, penunjukkan tersebut, karena pada tahun 2014 tidak dimungkinkan menggelar muscab, akhirnya DPP menunjuk plt. Tentunya penentuan plt itu juga sudah dievaluasi jauh-jauh hari oleh DPP. “Kebetulan saya daftar dan nama saya masuk dalam daftar pencalonan, akhirnya saya yang ditunjuk. Kemudian saya dihubungi oleh orang DPP untuk berangkat ke Jakarta mengambil SK plt,” kata dia. Yang jelas, kata Nana, untuk SK plt itu sudah ditunjukkan kepada para pengurus PAC PD dalam bentuk aslinya, saat dirinya mendeklarasikan sebagai plt. “Para PAC mengakui kalau saya mendapatkan SK ketua plt PD,” tuturnya. Nana mengaku, tidak mengetahui adanya rencana atau isu kasak-kusuk dari kelompok tertentu agar segera menarik SK dari DPP tersebut, karena tidak ditempuh secara prosedural. “Upaya untuk menarik sih silakan saja, yang penting saat ini saya bisa menjalankan tugas sesuai yang dimandatkan DPP PD,” ucapnya. Menurutnya, bahwa kemudian kelompok lain mengisukan kalau dirinya bukan kader PD murni, itu tidak dibenarkan. Sebab, dirinya merupakan simpatisan PD sejak tahun 2004. “Saya itu kadernya pak Jenderal Yasin. Kalau ada isu tersebut harus dibuktikan, karena saya belum pernah bergerak di partai lain,” katanya. Sementara itu, Koordinator Wilayah DPP PD H Nurul Qomar mengatakan, SK plt sudah ditandatangani oleh ketua harian dan sekjen. “Saya mengetahui pola pikirnya pak Herman. Di dalam kondisi darurat harus segera diadakan muscab, tapi tidak mungkin di tengah tahun politik akhirnya menunjuk plt. Karena bagaimana pun SK plt itu domainnya DPP,” imbuhnya. Dikatakannya, kondisi internal caleg PD secara psikologis memang tidak dapat dihindari ada perseteruan. “Ini sudah biasa di internal partai, bukan saja di PD, tapi semua partai pasti seperti itu. Rencananya, akan saya pertemukan mereka berdua, biar clear persoalannya,” tukasnya. Terpisah, pengurus harian DPP PD Mohammad Sukri MM menyampaikan bahwa pembahasan plt PD Kabupaten Cirebon tidak sesuai dengan ketentuan ketua umum. Karena ketua umum telah menggariskan untuk menghindarkan konflik, maka wacana plt musda atau muscab dihentikan. Kemudian, pembahasan tersebut dilakukan secara sembunyi karena dilakukan pada hari libur pada tanggal 23 Desember 2013. “Pak Letnan Kornel Simbolon yang juga ketua Devisi Pembinaan Organisasi (DPO) tidak terima dengan kondisi tersebut dan akan menarik SK yang telah keluar,” singkatnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: