12 Hektare Padi Diserang Bondol Peking

12 Hektare Padi Diserang Bondol Peking

GABUS WETAN – Menjelang panen padi, biasanya petani bersuka cita. Tapi tidak demikian yang dirasakan para petani di Blok Itik Desa Drunten Kulon Kecamatan Gabus Wetan. Gara-gara diserang hama burung Bondol Peking, tanaman padi milik mereka justru terancam ludes sebelum dipanen. Salah seorang petani Carlim (43) kepada Radar menyebutkan, serangan hama burung itu telah meludeskan sedikitnya 12 hektare dari 40 hektare padi siap panen yang berada di Blok Itik. Padi yang disikat rata-rata sudah berisi dan berusia antara 60 sampai 75 hari. “Kalau tidak ditunggui dan diusir setiap hari, tanaman yang ludes dimakan burung bondol bisa tambah banyak. Sebab burung ini hanya membutuhkan waktu dua hari untuk menghabiskan bulir padi satu hektare,” kata dia, Jumat (17/1). Burung-burung kecil itu datang bergerombol mulai jam 06.00 sampai pukul 16.00. Mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah mencapai ratusan ekor dan terbang dari petak satu ke petak yang lain. Petani harus bekerja keras dan mengeluarkan biaya tambahan untuk menghalau serbuan burung-burung kecil itu agar tidak mengalami gagal panen. Diantaranya adalah dengan membuat weden sawah, memasang berbagai barang bekas terutama plastik dan kaleng bekas di sawah, mengusir dengan teriakan-teriakan dan ketapel hingga memasang jaring di atas tanaman padi agar burung-burung kecil itu tidak dapat menjangkaunya. “Suara kami serak. Hampir sepanjang hari teriak-teriak terus,” lanjut Carlim, yang juga ketua kelompok tani Sida Makmur itu. Mirisnya, pada musim panen ketiga kalinya ini petani juga dihadapkan dengan ancaman lainnya yang tak kalah memusingkan, yaitu terjangan hama tikus. “Atas bawah diserang. Hama tikus ini datang dari sawah lain yang baru masuk musim tanam,” keluh Carlim. Tokoh petani setempat, Aco Abdullah berharap kesulitan yang dihadapi para petani di Desa Drunten Kulon mendapat perhatian serius dari pihak terkait minimal dari pemerintah desa setempat. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: