Mahad Al Zaytun Dirampok? Begini Kesaksian Orang Dalam, Asetnya Triliunan Rupiah

Mahad Al Zaytun Dirampok? Begini Kesaksian Orang Dalam, Asetnya Triliunan Rupiah

Kesaksian orang dalam soal Mahad Al Zaytun.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:Al Zaytun Gugat Anwar Abbas dan MUI ke PN Jakpus, Ganti Rugi Rp 1 dan Rp 1 Triliun, Juga Lapor ke PBB

Maka, katanya, kekayaan triliunan milik Al Zaytun itu bisa beralih secara legal. Dia pun menuding, oknum-oknum pejabat negara dan para politisi Senayan ikut menjadi backingnya.

Maka, ungkapnya, oknum-oknum penjual ayat bebas merampok aset siapa saja, dengan tudingan yang sama. Yakni, ajaran menyimpang, menista agama, bertentangan dengan kitab suci dan tak sesuai dengan kesepakatan ulama.

Dia pun menduga, seandainya sulit diambil alih, setidaknya bakal ada kompromi. Yang intinya tetap mendapatkan “jatah” dari Al Zaytun.

“Begitulah modus mereka dalam menumpuk aset dengan kerja keras. Yaitu mengambil harta orang lain lewat ayat-ayat mereka yang mengancam dan mengintimidasi,” tuding civitas Al Zaytun itu.

BACA JUGA:Inilah 13 Produk Kosmetik Ilegal yang Mengandung Mercuri

Para pihak yang ingin mengambil alih Al Zaytun itu, dia menilai rakus dan tak pernah cukup.

“Seandainya anak keturunan Adam itu memiliki satu lembah emas, niscaya ingin punya dua. Padahal pada akhirnya tenggorokannya tidak akan terisi selain tanah. Begitulah kebajikan yang diajarkan di zaman Nabi,” ungkapnya.

Tapi, lanjutnya, pesona duniawi itu terlalu memukau dibanding janji surga kekal di akherat. “Jika bisa mendapatkan dua duanya - mengapa tidak? Ayat ayat agama yang susah dipelajari dan dihapal, terbukti bisa membuat mereka kaya raya dan lebih kaya lagi,” tuding dia lagi.

Kabarnya, kata dia, nilai aset yang dimiliki pondok pesantren Al Zaytun  yang didirikan tahun 1999 tersebut mencapai Rp50 triliun. Saat ini aset yang sudah di lakukan perhitungan ada sekitar Rp 22,5 triliun.

BACA JUGA:Sempat Tertahan, Venna Melinda Akhirnya Kembalikan 101 Item Barang Milik Ferry Irawan

Istimewanya, Al Zaytun yang kaya raya itu bukan lembaga bisnis, melainkan lembaga pendidikan. Apalagi menurut ketua dewan pengawasnnya, aset yang dimiliki Al Zaytun adalah aset riil dan tidak ada utang.

“Bayangkan air liur para penjual agama dari kumpulan yang satu itu, yang begitu bernafsu untuk merampok Al Zaytun,” tudingnya tanpa menyebut pihak-pihak yang dimaksud.

Kini, katanya, mereka sedang gencar kampanye di tekevisi. Tujuannya agar aparat negara mengambil tindakan, untuk menutup dan mengambil alih Ponpes Al Zaytun.

“Ngapain susah payah bikin pesantren sendiri dan pesantren baru? Modal besar, susah payah mendatangkan santri baru, pusing menghitung kembalian investasinya, dan belum tentu laku. Mendingan,  mengambil alih yang sudah ada,” sindir dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: