BBWSCC Kembali Umbar Janji
SUSUKAN LEBAK- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanis Cisanggarung sudah dua kali ingkar janji terhadap warga di Desa Kaligawe Wetan, Kecamatan Susukan Lebak yang menuntut perbaikan tebing di Sungai Cimanis yang sudah beberapa kali longsor. Terbaru, Kepala BBWSCC, Tri Sasongko Widiyanto, untuk ketiga kalinya mengungkapkan janji perbaikan segera dilakukan. Pihaknya memastikan sekitar Juni 2014 mendatang, perbaikan tebing Sungai Cimanis sudah bisa teralisasi. “Kalau untuk perbaikannya kita tetapkan sekitar bulan Juni tahun ini. Kenapa bulan Juni, pertama banyak beberapa proses menjelang perbaikan yang harus kita lakukan, karena perbaikannya kan nggak sembarangnya harus dengan perencanaan yang matang,” ujar Tri, kepada Radar, Minggu (19/1). Tri menjelaskan, banyak proses yang harus ditempuh sebelum dilakukan perbaikan. Pertama, yakni tahap persiapan anggaran, kemudian melangkah pada desain perbaikan bangunan tebing. Nah, desain perbaikan tebing ini perlu waktu empat bulan. “Sekarang ini kita sedangkan lakukan desain itu,” ucap dia. Tokoh masyarakat Desa Kaligawe Wetan, Suhirman mengungkapkan, dirinya tak yakin BBWSCC memenuhi janjinya yang ketiga. Sebab, janji pertama diungkapkan pada Februari 2013. Ketika itu, BBWSCC menjanjikan perbaikan dilakukam November 2013. Nyatanya, hingga akhir tahun tak ada perbaikan. Setelah adanya aksi warga Desember 2013, BBWSCC kembali mengungkapkan janji bahwa perbaikan akan dilakukan di awal tahun, setidaknya di tri wulan pertama 2014. “Sekarang malah janji lagi Juni baru akan perbaikan. Padahal warga mulai cemas dengan rumahnya yang hampir terbawa longsor, tetapi BBWSCC belum juga memperbaiki tebing ini.Terus saja diundur-undur sampai rumah warga pada longsor,” tegasnya. Suhirman juga menyoal alasan yang diutarakan BBWSCC terkait pembangunan yang tak bisa dilakukan di musim penghujan. Menurutnya, pernyataan ini mengada-ngada dan kontradiktif dengan pernyataan BBWSCC sebelumnya. “Dulu menjanjikan November 2013, kemudian mundur ke Desember. November dan Desember itu musim hujan, kenapa sekarang alasannya perbaikan tidak bisa dilakukan di musim hujan?” tanya dia. Warga yang rumahnya dekat dengan tebing sungai, Kurnelis mengatakan, hujan yang terjadi Sabtu (18/1) hingga Minggu (19/1) mengakibatkan halaman belakang rumahnya tergerus erosi sungai. Sekitar pukul 20.00 Sabtu malam, terdengar suara gemuruh di belakang rumah. “Saya nggak berani lihat, saya diam saja di kamar. Setelah hujan reda, ternyata rumah saya sekarang sudah persis ada di bibir tebing,” katanya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: