Queensland Jadi Danau
QUEENSLAND - Air bah meradang di Queensland. Hampir seluruh wilayah di timur laut Australia itu tergenang. Ribuan warga di puluhan kota harus dievakuasi akibat banjir terburuk selama setengah abad terakhir tersebut. Sejumlah helikopter militer dikerahkan untuk membantu mengevakuasi ratusan warga yang terjebak oleh tinggi banjir. Hujan deras terjadi akibat badai tropis Tasha, yang melewati Negara Bagian Queensland pekan lalu. Sungai-sungai meluap dan menggenangi lahan pertanian serta rumah-rumah warga. Dalam beberapa hari terakhir, curah hujan tinggi mencapai 27 sentimeter turun selama 24 jam di sejumlah wilayah, sejak Selasa (28/12). Banjir telah menutup sekitar 300 jalan di wilayah Queensland. Termasuk dua jalan tol utama di Ibu Kota Queensland, Brisbane. Para peramal cuaca memperingatkan bahwa masalah belum berakhir. Karena sungai-sungai yang sedang meluap bisa membanjiri kota-kota lain dan wilayah pesisir dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah Queensland telah menyatakan bahwa sejumlah daerah, termasuk Theodore, Chinchilla, dan Dalby sebagai wilayah bencana. Dengan status tersebut polisi mempunyai kewenangan untuk memaksa warga untuk meninggalkan rumahnya, jika diperlukan. Seluruh warga di Theodore, kota kecil di Brisbane, sudah dievakuasi setelah banjir terburuk sepanjang hidup mereka, menggenangi semua bangunan kecuali kantor polisi. Kemarin pagi (29/12), ketinggian air Sungai Dawson di Theodore mencapai 14,59 meter. Level tersebut sudah melewati rekor tertingginya 14,07 meter. Sebagian besar kota-kota kecil di sekitarnya berada di bawah permukaan air. Departemen pertahanan telah diminta diminta untuk mengirimkan sejumlah helikopter untuk membantu sembilan pesawat lainnya yang dikerahkan guna mengevakuasi warga di sejumlah kota kecil di Queensland. “Menindaklanjuti permintaan dari Queensland, pemerintah menyiapkan dua helikopter Blackhawk untuk mendukung upaya evakuasi di Theodore,” terang Perdana Menteri Australia Julia Gillard. “Tentara Pertahanan Australia telah disiagakan untuk memberikan dukungan yang diperlukan,” tandasnya. Banjir juga mengakibatkan kerugian setidaknya USD403 juta (sekitar Rp3,6 triliun) akibat rusaknya lahan pertanian di seluruh wilayah negara bagian. Kerusakan itu meliputi perkebunan bunga matahari dan kapas yang baru saja pulih dari musim panas panjang. “Sebagian besar wilayah Queensland memang mulai pulih, namun banjir tetap mengancam sejumlah wilayah,” tambah Gillard. Dia melanjutkan, di saat otoritas mengevakuasi warga di sejumlah wilayah, sekelompok warga lainnya masih tetap terjebak banjir. Polisi memperingatkan warga agar tidak mencoba-coba mengendarai mobil di tengah banjir. Sejumlah warga diselamatkan dari mobilnya setelah terjebak berjam-jam di tengah air bah. Termasuk dua orang lanjut usia dan bayi. Mereka harus berpegangan di pohon setelah mobil yang dikendarai tersapu banjir. Polisi juga menangkap tiga remaja yang melakukan tindakan bodoh menumpangi kasur angin dan mengikuti arus banjir menuju Brisbane yang berjarak 30 kilometer. “Ini tindakan gila. Orang naik kasur angin dan mengambang mengikuti aliran sungai. Gila! Kami ingatkan keras agar orang-orang tidak melakukan tindakan bodoh,” tegas Brett Pointing dari kepolisian Theodore. (cak/ami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: