Syekh Panji Gumilang Bicara: Saya Merasakan Tidak Ada Toleransi

Syekh Panji Gumilang Bicara: Saya Merasakan Tidak Ada Toleransi

Syekh Panji Gumilang bicara misi toleransi yang diusung Mahad Al Zaytun.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Jauh sebelum toleransi digaungkan sekarang ini, 25 tahun lalu Syekh Panji Gumilang rupanya sudah mengusung misi itu lewat Mahad Al Zaytun.

Visi dari Syekh Panji Gumilang itu, rupanya tidak sedikit yang menentang. Namun, belakangan ini, isu toleransi menjadi perbincangan hangat.

Baginya, sistem pendidikan adalah hal yang paling tepat untuk mengusung misi membumikan toleransi tersebut.

"Saya merasakan tidak ada toleransi, maka dari itu kami mengajak kawan-kawan yang mau ikut. Bahwa intinya ini. Kita sekarang dilanda penyakit intoleran," kata Syekh Panji Gumilang.

BACA JUGA:Saat Jokowi Melihat Istimewanya Kertajati, Sampai Bilang: Ada Sesuatu

Menurut dia, toleransi tidak bisa hanya didengungkan lewat slogan dan berkata-kata. Tetapi, harus menjadi sistem yang dijelankan bersama.

"Ini tidak bisa didengungkan melalui mulut. harus dibuat suatu sistem yang bisa dijalankan bersama. Sistem itulah yang dinamakan pendidikan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengusung misi Al Zaytun Pusat Pendidikan Budaya Toleransi Perdamaian.

"Awal banyak sekali yang mempertanyakan. Toleransi dan perdamaian itu, harus dari pendidikan. Tetapi yang orientasinya mewujudkan toleransi dan perdamaian itu. Kita ingin orientasinya ke situ," katanya.

BACA JUGA:HORE! Tol Cisumdawu Hari Ini Dibuka, Tarif dari Cileunyi ke Dawuan Rp 1.275 per Kilometer

Meski membumiman toleransi, kata dia, dalam pendidikan Mahad Al Zaytun tetap menggunakan kurikulum mengikuti pusat.

Tapi dalam kehidupan keseharian, ada majelis guru, asrama, siswa. Itulah cara untuk mengimplementasikan cita-cita toleransi.

Diakui dalam perjalanan, siswa tidak selamanya sadar. Terkadang ada masalah. Misalnya ingin memiliki barang orang lain.

Cara menyelesaikannya, dibuat sistematik dan kolektif. Kabinet santri dihadirkan. Ketua kamar dihadirkan. Guru kelas dihadirkan. Majelis guru dihadirkan. Orang tua dihadirkan. Dari unsur yayasan atau eksponen dihadirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kabar sejuk