Padahal Cepat, Tapi Sopir Truk Pilih Cadas Pangeran daripada Tol Cisumdawu, Salah Satunya Khawatir Pecah Ban

Padahal Cepat, Tapi Sopir Truk Pilih Cadas Pangeran daripada Tol Cisumdawu, Salah Satunya Khawatir Pecah Ban

Sopir truk lebih memilih lewat Jalan Cadas Pangeran daripada ke Tol Cisumdawu.-Kang Kanda/Ist-radarcirebon.com

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Para sopir truk ternyata lebih memilih lewat Jalan Cadas Pangeran untuk menuju Bandung, daripada Tol Cisumdawu.

Rupanya, ada alasan tersendiri mengapa para sopir truk dan angkutan barang tidak mau lewat Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan.

Salah satunya adalah belum hafal jalur, hingga khawatir ada kesulitan saat melintas di Jalan Tol Cisumdawu.

Hal itu dikemukakan Kondir (35), salah seorang sopir truk yang biasa membawa angkutan barang asal Majalengka. 

BACA JUGA:Setan Belek, Setan Engklek, Dukun Santet Takut dengan Sholawat yang Biasa Dibaca Ujang Busthomi, Ini Bacaannya

Meski sudah ada Tol Cisumdawu atau Tol Cikopo Palimanan (Cipali), sebagai sopir dirinya kerap memilih untuk melintas di jalan arteri. 

Dikarenakan menurut Kodir, dengan melitas di jalan nasional, bisa lebih efisien dan menghemat anggaran di perjalanan. 

"Kenapa supir truk tidak memilih jalan tol? Karena menurut kami biaya untuk masuk tol aja ini lumayan mahal. Kecuali memang ditanggung sama yang punya barang, ya baru lewat," kata Kondir, kepada radarcirebon.com, Selasa, 18, Juli 2023.

Oleh karena itu, daripada lewat tol dirinya memilih menggunakan jalur lama yakni via Kadipaten, Tomo, Paseh, Cimalaka, lalu ke Sumedang, Cadas Pangeran dan sampai Bandung.

BACA JUGA:Chery Luncurkan Dua Varian SUV Premium Terbaru di GIIAS 2023 untuk Memenuhi Tren Permintaan Pasar

"Jadi mending ongkos tol itu, dipakai konsumsi saja selama di perjalanan, jadi lebih hemat biaya juga,” katanya.

Memang, kata dia, selisihnya tidak begitu banyak. Tetapi masih lumayan daripada uang yang tersedia dipakai untuk membayar tol.

Untuk saat ini, tarif kendaraan golongan 2 dan 3 untuk Tol Cisumdawu bisa mencapai Rp 62.000. Bahkan Rp 83.000 untuk golongan 4 dan 5. Beda dengan kendaraan golongan 1 yang hanya Rp 41.500. 

Tetapi, itu tarif sekarang karena sebagian masih fungsional. Sehingga otomatis bakal kembali naik setelah seluruhnya beroperasi penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: