Sejarah Twin Tunnel Tol Cisumdawu, Opsi Terakhir dari 3 Pilihan

Sejarah Twin Tunnel Tol Cisumdawu, Opsi Terakhir dari 3 Pilihan

Sejarah pembangunan Twin Tunnel di Tol Cisumdawu merupakan pilihan terkahir dari beberapa pilihan yang ada.-Tangkapan Layar Video-Youtube

SUMEDANG, RADARCIREBON.COM - Sejarah berliku pembangunan terowongan kembar (Twin Tunnel) Tol Cisumdawu menarik untuk disimak.

Seperti diketahui, keberadaan Twin Tunnel di Tol Cisumdawu, menjadi icon dari jalan penghubung Bandung-Majalengka ini.

Terowongan kembar yang berada di wilayah Rancakalong itu, memiliki panjang 472 meter dengan diamater 14 meter.

Dibangun untuk menembus gunung, dengan anggaran biaya menghabiskan sebesar Rp800 miliar.

BACA JUGA:Bandara Husein Sastranegara Tidak Ditutup saat Penerbangan Pindah ke Bandara Kertajati, Oh Ini yang Dilakukan

Sebelum pembangunan Twin Tunnel diputuskan, terdapat tiga opsi pembangunan di lokasi tersebut.

Twin Tunnel yang dibangun pada Juni 2014 itu, merupakan pilihan terakhir dari opsi yang ada.

Saat itu pihak satker pelaksanaan pembangunan Tol Cisumdawu kementerian PUPR mengatakan, ada beberapa opsi untuk menghindari adanya konstruksi terowongan tertutup menembus gunung.

Kala itu opsinya yang dipilih adalah memindahkan sisi Tanjungsari dan sisi Sumedang untuk menghindari resiko menabrak gunung.

BACA JUGA:BAKAL GEGER! Ada Monique Rijkers di Mahad Al Zaytun, Pakai Baju Bintang Daud

Namun opsi tersebut gagal direalisasikan karena akan banyak mengubah lahan tol yang sudah dibebaskan.

Opsi selanjutnya adalah membangun lintasan terowongan terbuka dengan menggali bukit hingga kedalaman 50-60 meter.

Namun opsi ini juga gagal karena risiko kerusakan ekosistem, potensi longsor yang tinggi karena lahan lokasi merupakan tanah lunak.

Pilihan ini memang sangat beresiko tinggi, gunung yang digali dengan kedalaman 60 meter, maka konsekuensinya punya lereng yang sangat curam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: