Stok LPG Cirebon Aman, Nih Ada Pesan Penting dari Pertamina untuk Warga Ciayumajakuning

Stok LPG Cirebon Aman, Nih Ada Pesan Penting dari Pertamina untuk Warga Ciayumajakuning

Pemerintah melakukan pembatasan penjualan gas LPG ukuran 3 Kg mulai 1 Januari 2024. --

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Stok gas LPG di Cirebon aman, hal itu sudah dipastikan sendiri oleh Pertamina. 

PT Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan bahwa stok dan penyaluran LPG 3 kilogram oleh agen dan pangkalan tetap berjalan lancar. 

Dengan demikian, kebutuhan masyarakat di wilayah Cirebon terhadap gas LPG akan terpenuhi lantaran stok yang sudah aman.

Untuk memastikan penyaluran LPG 3 kilogram sesuai aturan dan kuota, Sales Area Manager Cirebon Rainier Axel Siegfried Parlindungan Gultom dan Tim Sales Branch Manager (SBM) rutin melakukan pengecekan.

Pengecekan itu dilakukan melalui berbagai kunjungan hingga inspeksi mendadak  alias Sidak ke beberapa pangkalan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan alias Ciayumajakuning

“Masyarakat di wilayah Ciayumajakuning tidak perlu panic buying LPG termasuk LPG 3 kilogram,” demikian dikatakan oleh Rainer.

Menurut dia, stok saat ini masih sesuai proyeksi Pertamina. Sehingga aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA:Sekadar Tanya, Dana Swadaya Desa Rp186 Juta per Tahun dari Al Zaytun untuk Apa?

BACA JUGA:Perkutut Majapahit, Ciri-Ciri dan Keistimewaannya, Karena Hal Ini Banyak Orang Ingin Memilikinya

Pertamina juga memastikan bahwa penyaluran LPG khususnya ukuran 3 kilogram baik melalui agen maupun pangkalan, tetap aman dan lancar. 

“Penyaluran LPG di wilayah Ciayumajakuning didistribukikan oleh 19 SPBE LPG ,142 Agen LPG, dan 8.609 pangkalan. Pada bulan Juli ini realisasi untuk Ciayumajakuning 745 MT/day atau setara 248.000 tabung perhari,” jelas Rainer.

Senada dengan hal itu, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Hermanto menyatakan, bahwa stok dan distribusi LPG  non subsidi maupun 3 kilogram masih aman terkendali. 

Dia yakin kebutuhan masyarakat miskin dapat terpenuhi. “Untuk industri seperti Hotel, Restoran dan Cafe, harus menggunakan LPG Non Subsidi,” kata dia. 

“Karena LPG 3KG merupakan hak masyarakat yang tidak mampu, bukan untuk kepentingan industri” imbuh Bambang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: