Dinas Pendidikan Inventarisir Kerugian

Dinas Pendidikan Inventarisir Kerugian

INDRAMAYU – Banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Indramayu, ternyata juga mengganggu kegiatan belajar di sejumlah sekolah. Bahkan banyak sekolah yang terpaksa diliburkan, karena memang tidak memungkinkan untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, DR H Odang Kusmayadi MM mengatakan, bencana banjir yang terjadi tahun ini mengakibatkan sebagian besar sekolah terendam. Mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA/SMK. Menurutnya, sebagian besar bangunan sekolah sudah terendam dari yang mengalami banjir ringan hingga berat. Selain akibat sekolah yang terendam, proses kegiatan belajar juga terganggu karena banyak guru maupun siswa yang tidak bisa datang ke sekolah. Penyebabnya, akses jalan dari rumah ke sekolah tergenang banjir yang cukup tinggi dan tidak mungkin dilalui kendaraan. Odang mengaku sangat prihatin dengan musibah yang terjadi tahun ini. Selain mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, juga telah mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. Karena sejumlah sekolah harus kehilangan barang-barang berharga seperti komputer, peralatan elektronik, hingga peralatan lain seperti drum band, dan barang-barang berharga lain. “Di wilayah Indramayu barat memang banyak sekolah yang terendam cukup tinggi, sehingga banyak barang-barang elektronik seperti komputer, laptop, dan lain-lain yang tidak bisa diselamatkan. Hal ini terjadi karena banjir datang pada malam hari,” ujar Odang, Rabu (22/1). Ditanya tentang jumlah sekolah yang terkena banjir serta kerugian yang diderita akibat musibah ini, Odang mengatakan kalau saat ini Dinas Pendidikan masih terus melakukan inventarisir. Dikatakannya, inventarisir yang dilakukan juga masih mengalami kendala karena sejumlah ruas jalan masih terendam air cukup tinggi. Sementara data dari Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, jumlah SD yang terendam banjir sebanyak 218 sekolah dan jumlah TK yang terkena banjir ada 8 TK. Dari jumlah tersebut, paling parah di Kecamatan Krangkeng dan Kandanghaur. Di kecamatan Krangkeng 37 SD yang ada seluruhnya terkena banjir, dan di Kandanghaur sebanyak 38 SD seluruhnya terendam banjir. “Untuk sementara data yang kami kumpulkan sebanyak itu, dan kami masih terus melakukan inventarisir lebih lanjut,” kata Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Indramayu, Drs H Haryono MSi. Sementara di wilayah Kecamatan Jatibarang, terdapat puluhan sekolah dasar dan sejumlah sekolah menengah yang terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari berturut-turut. Banjir yang menggenangi sekolah tidak hanya merendam halaman, tetapi juga masuk ke dalam ruang kelas hingga ketinggian rata-rata sekitar 30 centimeter. Sekolah yang sudah tidak lagi terendam, Rabu (22/1) telah memulai aktivitas. Sedangkan sekolah yang masih terendam, siswa dan siswinya masih belajar di rumah hingga kondisi memungkinkan. “Untuk sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Jatibarang, tercatat 28 SD, 2 TK, 2 SMP, 1 MTs, dan 2 SMK yang terendam. Sebagian sekolah yang surut sudah memulai pembelajaran, sedangkan yang masih terendam siswanya masih belajar di rumah,” jelas Kepala UPTD Pendidikan Jatibarang H Burhan MSi didampingi Ketua PGRI Cabang Jatibarang H Dasuki SPd, Rabu (22/1). Salah salah satu sekolah yang sudah memulai aktivitas adalah SMKN 1 Jatibarang. Setelah dua hari sebelumnya para siswa belajar di rumah, hari ini kegiatan sudah dilakukan. Meski demikian, para siswa dan guru pada SMK yang sempat terendam itu, masih terkendala akses jalan menuju sekolah. “Hari ini sudah mulai normal proses belajar. Hanya saja jalan menuju ke sekolah yang masih terendam,” tutur Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Jatibarang, Dedi Supriatna SPd MA. Di hari pertama masuk sekolah pascabanjir, para siswa dan guru bergotong royong membersihkan sekolah. Mereka berharap agar banjir bisa segera surut dan kegiatan belajar bisa kembali dilakukan dengan normal. (oet/cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: