Usulkan Rp20 M untuk Penanggulangan Banjir
INDRAMAYU – Bencana banjir yang menerjang Kabupaten Indramayu di awal tahun 2014 merupakan yang terparah. Lebih dari sebagian wilayah daerah yang memiliki 31 kecamatan tersebut terkena banjir. Selain menimbulkan kerugian materi yang cukup besar, banjir yang terjadi selma tiga hari itu juga menelan korban jiwa. Anggota Komisi V DPR RI, Drs Yoseph Umarhadi MSi mengakui bahwa bencana banjir salah satu penyebabnya adalah kurang tersedianya infrastruktur yang memadai. Menurutnya, banjir yang terjadi di sejumlah daerah di awal tahun 2014 merupakan bencana nasional. “Tidak saja ibu kota negara kita (Jakarta, red), tapi banjir menerjang sejumlah daerah di Indonesia. Ini perlu segera ditangani dengan melakukan pembenahan dan menyediakan infrastrtuktur,” ujarnya, saat memantau banjir sekaligus memberikan bantuan kepada korban banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu, Sabtu (18/1) lalu. Dalam kunjungannya, Yoseph didampingi ketua DPC PDIP Kabupaten Indramayu, H Syamsul Bachri SH MBA. Di Kecamatan Patrol yakni di Desa Sukahaji dan Bugel, anggota Fraksi PDIP dari dapil Cirebon-Indramayu itu memberikan bantuan kepada korban banjir. Ia dan Syamsul melihat kondisi banjir dengan menggunakan perahu karet bersama Kades Bugel, Abdul Gani. Selain dua desa di Kecamatan Patrol, Yoseph yang kini menacalonkan kembali dari dapil 8 (Cirebon/Indramayu) juga melihat kondisi banjir di Desa Anjatan Utara Kecamatan Anjatan serta Desa Sumuradem dan Karanglayung Kecamatan Sukra. Untuk peanggulangan banjir di Kabupaten Indramayu, selaku anggota badan anggaran (banggar) dirinya memperjuangkan mengalokasikan anggaran penyediaan dan perbaikan infrastruktur sekitar Rp20 miliar. “Seperti normalisasi sejumlah sungai atau kali termasuk membuat waduk atau embung di Kabupaten Indramayu ini. Itu masuk APBN 2014 dan yang mengaturnya nanti Kementerian PU, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Di Kabupaten Indramayu terdapat dua BBWS yakni Citarum dan Cimanuk, Cisanggarung. Alokasi anggaran itu kita usulkan dan dimasukan akhir tahun 2013 lalu,” jelasnya. Kades Bugel Kecamatan Patrol, Abdul Gani mengatakan, banjir besar menerjang desanya selain akibat curah hujan yang tinggi juga meluapnya sungai Bugel. Sungai tersebut merupakan saluran pembuangan terakhir dari sejumlah kecamatan lainnya. “Tidak hanya desa-desa di Kecamatan Patrol, kecamatan lainnya seperti Anjatan dan sebagian Sukra pembuangan akhirnya di sungai itu (Bugel, red). Kondisi sungai juga selain dangkal juga sempit, ditambah penyempitan pada jembatan di jalur pantura. Di jembatan tersebut air tidak bisa maksimal mengalir. Harapan kami faktor penyebab banjir itu segera diperhatikan dan dibenahi,” ujar Abdul Gani. (kom/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: