Hari ini, Puskesmas Panyingkiran Fogging Pasir Muncang

Hari ini, Puskesmas Panyingkiran Fogging Pasir Muncang

PANYINGKIRAN-Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Majalengka dan Puskesmas Panyingkiran bakal melakukan aksi penyemprotan (fogging) di RT 06/10 Desa Pasir Muncang Kecamatan Panyingkiran, hari ini (23/1). Kepala Puskesmas Panyingkiran Ediyana menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinkes untuk melaksanakan fogging fokus di Desa Pasir Muncang. Warga yang terserang penyakit DBD di Desa Pasir Muncang hanya satu orang berdasarkan surat dari pihak rumah sakit Dikatakan dia, Desa Pasir Muncang selaa ini bukan termasuk daerah endemis penyakit DBD. Desa Jatipamor dan Desa Leuwiseeng justru yang masuk daerah endemis DBD. Karena itu, pihaknya telah menyerukan dan mengimbau perlunya pola prilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar dari ancaman DBD. “Kami dalam setiap kesempatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar menjaga lingkungan dengan baik,” ujarnya kepada wartawan koran ini, kemarin (22/1). Sebelumnya, diberitakan Radar beberapa waktu lalu, ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menyerang warga di Desa Pasir Muncang Kecamatan Panyingkiran. Sedikitnya 4 warga Desa Pasir Muncang terserang penyakit DBD. Penuturan seorang warga Desa Pasir Muncang, Memen Suparman (48), anaknya bernama Ridang (16) nyaris menjadi korban keganasan penyakit DBD. Diceritakan Memen, anak sulungnya yang masih duduk di bangku kelas II SMAN I Majalengka ini positif terserang DBD. Dituturkan suami dari Nunung Nuryati (43) ini, anak sulungnya sempat menjalani perawatan di RSUD Majalengka selama 4 hari. Memen mengeluhkan pelayanan pihak RSUD Majalengka yang terkesan lamban dalam mendiagnosa penyakit anaknya yang positif DBD hingga mengeluarkan darah dari hidung dan trombositnya menurun drastis. Selanjutnya, putranya dibawa ke RS Mitra Plumbon Cirebon dengan kondisi yang sudah parah hingga dokter jaga di RS swasta itu menyatakan anaknya sudah sulit untuk dapat tertolong lagi karena sudah parah akibat terserang DBD, dan hanya keajaiban saja yang bisa membuat anaknya tertolong. Menurut Memen, dirinya bersama keluarga sudah panic, pasrah dan hanya berdoa kepada Allah SWT. Memen pun bersyukur setelah sempat menjalani perawatan di ICU dan menjalani rawat inap di RS Mitra Plumbon tersebut anaknya berangsur pulih. Selanjutnya, giliran adiknya Regina (11) yang terserang penyakit DBD ini yang langsung di bawa ke rumah sakit.(ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: