Kuningan Kekurangan Apoteker

Kuningan Kekurangan Apoteker

KUNINGAN- Jumlah tenaga apoteker di Kuningan masih minim. Padahal berdasarkan Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, diharuskan setiap pelayanan obat harus ada apoteker. Data yang dihimpun Radar, dari 37 puskesmas yang ada di Kuningan, baru terisi satu apoteker. Kekurangan, apoteker juga terjadi di tujuh rumah sakit yang ada di Kuningan. Meski demikian, karena perekutan formasi apoteker yang minim membuat situsi ini terus terjadi di Kuningan. “Kondisi ini sudah lama terjadi, pemerintah Kuningan tidak ada upaya, sehingga selalu kekurang,” ucap salah seorang pegawai rumah sakit yang tidak mau disebutkan namanya kepada Radar, kemarin (22/1). Belum lagi, kata dia, dengan sistem penyelenggara jaminan sosial (SPJS) 2014, peran tenaga kesehatan khususnya apoteker sangat krusial. Karena berperan sangat vital, seharusnya seorang apoteker ada di setiap puskesmas. “Kalau tidak ada apoteker siapa yang meramu? Sebab, satu apoter itu maksimal melayani 30 kamar di rumah sakit. Di rumah sakit umum sendiri yang saya tahu terbatas jumlahnya,” jelasnya. Menurut dia, jumlah lulusan apoteker cukup banyak tapi tidak ada perekutan, sehingga kekurangan. Hal ini sambungnya, tidak bisa dianggap remeh. Kadinskes Kuningan H Raji K Sarji saat dikonfirmasikan membenarkan kondisi Kuningan kekurangan apoteker. Menurut dia, dari 37 puskesmas baru terisi tenaga asisten apoteker 19 orang. Tenaga asisten sendiri merupakan tenaga gizi dan analis. Lalu, lanjut dia, kurangnya apoteker saat ini masih memaksimalkan tenaga paramedis dan lainnya yang sudah mendapatkan pelatihan. Hal ini bukan semata-mata di Kabupaten Kuningan, akan tetapi di daerah lain pun sama. “Kami sudah menyampaikan baik ke kepala dinas kesehatan provinsi maupun ke Menteri Kesehatan, tapi hingga saat ini belum bisa dipenuhi,” ucap kata Raji. Mengenai aturan PP, Raji membenarkan, namun pihaknya belum bisa berbuat banyak. Ia sendiri sudah berupaya mengajukan setiap tahun, tapi karena tidak ada perakutan, akhirnya tenanga apoteker selalu kurang. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: