Di Bandung Anies Baswedan Bahas Permasalahan PPDB, Bisa Bikin Pemerintah Panas

Di Bandung Anies Baswedan Bahas Permasalahan PPDB, Bisa Bikin Pemerintah Panas

Anies Baswedan bicara soal permasalahan PPDB ketika berada di Bandung. Foto:-Nur Fidhiah Shabrina/jpnn.com-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Anies Baswedan membahas permasalahan PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru ketika berada di Bandung.

Permasalahn PPDB ini memang cukup ramai di Jawa Barat belakangan ini.

Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu pun menjadikan kesempatannya berada di Bandung untuk mengungkapkan pandangannya mengenai hal itu.

Memang tidak secara spesifik membahas masalah PPDB yang ada di Jawa Barat. Anies Baswedan juga menyebut bahwa masalah PPDB ini kerap terjadi setiap tahun di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Anies, masalah PPDB di Indonesia ibarat dengan menangani pasien yang sedang sakit parah.

Dia mengatakan, bahwa mengatasi persoalan PPDB yang terjadi saat ini hanya fokus pada masalahnya saja. Namun tidak menyelesaikan masalah sampai ke akarnya. Dan seperti dibiarkan terus menerus berlanjut. 

“Jangan hanya membereskan gejala," kata dia seperti dikutip dari JPNN, Minggu 6 Agustus 2023. 

BACA JUGA:Heboh Soal Nasab Walisongo dan Habib, Kiyai Asal Banten Turun Gunung Langsung Mengutip Ayat Alquran

"Kalau kita sakit panas kita beri Panadol gejalanya, insyaallah hilang. Kita kasih Paracetamol, ia menghilangkan gejala, apakah penyakitnya hilang? Tidak. Infeksinya harus diobati, sehingga suhunya turun,” tandasnya.

Anies datang dalam kegiatan Dialog Rakyat itu bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kegiatan berlangsung di Sabuga, Kota Bandung, Minggu (6/8). 

Lebih lanjut Anies menilai, akar permasalahan terkait PPDB ini adalah ketersediaan bangku sekolah di Indonesia yang umumnya masih minim.

Belakangan ini, menurutnya, semakin tinggi jenjang pendidikan justru menipis jumlah bangku yang tersedia bagi murid.

Hal itu mengakibatkan murid kesulitan menyelesaikan pendidikannya ketika masuk ke jenjang yang lebih tinggi.

“Salah satu hal mendasar adalah ketersediaan bangku sekolah. Bangku sekolah kita ini seperti piramida, semakin rendah jenjang pendidikan semakin banyak bangkunya. Semakin tinggi, semakin sedikit,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: