Butuh 52 Hari Lelang GW

Butuh 52 Hari Lelang GW

KEJAKSAN– Lelang Gedung Wanita (GW) untuk kedua kalinya sangat dinantikan investor maupun masyarakat luas. Secara normal, tidak butuh lama menyelesaikan proses awal hingga menemukan pemenang investor gedung wanita. Jika berjalan sesuai tahapan tanpa kendala apapun, setidaknya hanya 52 hari lelang terlaksana. Namun, hal itu tetap menunggu administrasi selesai. Ketua Tim Seleksi (Timsel) GW Drs Agus Mulyadi MSi mengatakan, proses kedua untuk GW tidak terlalu lama secara aturan. “Hanya 52 hari saja. Itu total dari awal hingga ada pemenang lelang investasi ini,” terangnya kepada Radar, kemarin. Hal itu menjadi komitmen timsel untuk segera mendapatkan investor gedung yang akan menjadi balai pertemuan itu. Menurutnya, begitu dokumen administrasi selesai, timsel langsung membuka pengumuman lelang kedua untuk GW dan Taman Ade Irma Suryani (TAIS). Kelengkapan administrasi yang tengah dilakukan Bagian Perlengkapan Pemkot Cirebon, menjadi titik awal diadakannya lelang kedua GW. Jika administrasi perubahan hak pakai menjadi hak pengelolaan itu selesai, timsel langsung membuka pendaftaran kembali. “Kita ingin menjadi hak pengelolaan agar sesuai ketentuan. Padahal, menggunakan hak pakai tidak apa-apa, tapi ini tidak ada kejelasan dan kepastian,” terangnya. Untuk proses lelang tersebut, kata Agus, kembali dari titik nol lelang pada umumnya. Untuk lelang kedua nanti, tahapan sejak pra kualifikasi hingga penetapan pemenang membutuhkan waktu 52 hari. “Itu dalam tingkah normal. Kalau ada masa sanggah, bisa lebih lama lagi,” tukasnya. Dalam menentukan pemenang, timsel memiliki patokan garis besar yang sudah disepakati. Dalam perjalanannya, kata pria berkacamata itu, ada dua tahapan yang harus dilalui. Yakni, kualifikasi menentukan pemenuhan syarat yang diinginkan. Setelah persyaratan administrasi dan kemampuan finansial diketahui, perusahaan tersebut akan dinyatakan lolos tahap kelengkapan administrasi. “ukurannya konsep yang ditawarkan, pengalaman perusahaan hingga kemampuan pribadi,” terangnya. Tahap terakhir, timsel mengajukan ekspos atau beauty contest bagi peserta yang lolos. Ekspos dilakukan di hadapan timsel dan tim teknis. Setelah itu, pengusaha mengajukan penawaran Harga Perkiraan Sementara (HPS). “HPS ditetapkan berdasarkan besaran nilai kontribusi yang diberikan,” ujarnya. Dalam lelang investasi, ujar Agus, pemkot harus mendapatkan royalty fee, setoran tiap tahun, dan hal-hal lain yang diatur dalam dokumen kontrak. Untuk itu, Agus Mulyadi maupun timsel lainnya, tidak mempersoalkan ada perusahaan titipan pejabat tertentu. Sepanjang, mengikuti lelang dan memenuhi persyaratan administrasi maupun teknis. “Kalau semua terpenuhi, tidak ada masalah bukan?” ujarnya. Terkait titip menitip perusahaan, diakui Agus banyak yang berusaha melobi dirinya untuk menjadi pemenang. Namun, filosofi persyaratan lelang investasi mendapatkan mitra kerjasama, harus dilakukan melalui administrasi baik. Diantaranya, ada laporan keuangan yang diaudit standar akuntan publik. Kepala Bagian Perlengkapan, Kadini SSos menyatakan, kelengkapan administrasi alih status hak pakai menjadi hak pengelolaan, sudah diajukan. Bagian Perlengkapan melakukan langkah cepat, agar proses lelang TAIS dan gedung wanita sesuai harapan bersama. Terlebih, wali kota dan wakil wali kota, menginginkan gedung wanita di lelang secepatnya. Akhir Januari 2014 ini, diharapkan proses administrasi sudah selesai sesuai harapan. Hanya saja, untuk tahapan lelang investasi dan menjaring investor, dilakukan oleh timsel. Pasalnya, Bagian Perlengkapan telah memberikan mandat kepada timsel, agar melakukan tahapan lelang kedua hingga menemukan investor untuk gedung wanita dan TAIS. “Syarat administrasi bagi yang ingin ikut lelang masih sama dengan lelang pertama. Semoga ada yang memenuhi kriteria,” ujarnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: