Keras Nih! PM Malaysia: ASEAN Bukan Hanya Sekedar Pion Negara Adidaya, Tapi...

Keras Nih! PM Malaysia: ASEAN Bukan Hanya Sekedar Pion Negara Adidaya, Tapi...

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.-Istimewa-Radar Cirebon

KUALA LUMPUR, RADARCIREBON.COM – Negara-negara adidaya perlu menyadari bahwa tatanan dunia barat itu tidak lagi dapat mendominasi suara di panggung global.

Negara dan kawasan lain kini memiliki suara sendiri untuk menyuarakan kepentingan, termasuk kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Oleh karena itu, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menyebut ASEAN bukan hanya sekadar pion dalam percaturan geopolitik antara Amerika Serikat dan China.

Anwar menyampaikan hal tersebut dalam Konferensi Meja Bundar Asia Pasifik ke-36 di Kuala Lumpur, Kamis 10 Agustus 2023, yang dihadiri para pemimpin, pemikir dan cendekiawan.

BACA JUGA:Level Malu Anthony Sinisuka Ginting Separah Itu, Hanya Sosok Ini yang Berhasil Mengubah Mentalnya

BACA JUGA:Hari Ini Dittipideksus Bareskrim Polri Periksa 3 dari 5 Saksi Kasus TPPU Panji Gumilang

Karena itu, nilai-nilai toleransi, pengertian dan kerja keras penting untuk membangun tatanan dunia yang majemuk, ujar dia.

Dia juga mengatakan ASEAN masih memiliki ruang yang lebih besar untuk tumbuh dan entunya mampu bersaing di panggung ekonomi global.

Pada kesempatan yang sama, Anwar melalui akun media sosialnya juga mengatakan soal posisi Malaysia yang akan melindungi kedaulatan, hak dan kepentingan negara di Zona Ekonomi Eksklusif di Laut China Selatan.

Dirinya juga mengatakan bahwa salah satu prioritas Pemerintah Persatuan yang dipimpinnya saat ini adalah membela kepentingan Malaysia di kancah internasional.

BACA JUGA:Tidak Dimatikan, Bandara Husein Sastranegara dan Kertajati Akan Saling Dukung

BACA JUGA:Penangkaran Kura-kura Belawa Akan Dikembangkan Menjadi Wisata Edukasi

Sementara, Menurut mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, hampir seluruh ilmuan politik di dunia mengemukakan bahwa percaturan geopolitik yang terjadi di Eropa, seperti perang Rusia-Ukraina ingin digeser ke Asia.

"Secara strategis Asia Tenggara menjadi pilihan. Para negara adikuasa ingin Laut China Selatan membara," tuturnya.

Hal ini mengemuka lantaran sejumlah negara adidaya, khususnya yang berada di Eropa sudah mulai pusing dengan konflik Rusia-Ukraina.

Berharap menghadirkan keuntungan yang besar pasca Covid-19, ternyata perang Rusia-Ukraina membuat sebagian negara Eropa nyaris bangkrut.

BACA JUGA:Jadi Gak Sabar, Piknik ke Pangandaran Nanti Bisa Pakai Pesawat dari Bandara Kertajati

BACA JUGA:Adanya Bandara Kertajati Majalengka, 20 Perusahaan Sudah Bangun Tenan di Rebana

Pasalnya, Rusia pandai memainkan tekanan kepada negera-negara Eropa yang pro terhadap Ukraina. Padahal, sejak meletusnya perang Rusia secara ekonomi dijegal sana-sini.

Tapi, dengan kejelian Vladimir Putin, Rusia mampu membalas dengan menyumbat pasokan gas Eropa Barat. Otomatis, ekonomi Eropa Barat lumpuh. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase