Aset Kopmi Capai Rp1,9 M

Aset Kopmi Capai Rp1,9 M

KUNINGAN – Sebagai koperasi sehat, Koperasi Madrasah Ibtidaiyah (Kopmi) Kuningan kemarin (23/1) menggelar rapat anggota tahunan (RAT). Terungkap bahwa aset koperasi yang berdiri sejak 2007 itu, kini mencapai Rp1.934.320.638. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, nilai aset baru mencapai Rp1.644.936.417, mengalami kenaikan Rp300 juta. Bukan hanya nilai aset, jumlah keanggotaan Kopmi pun mengalami penambahan. Berdasarkan laporan, sampai akhir 2013, anggota Kopmi mencapai 294 orang. Dalam RAT yang digelar di RM Mayang kemarin, tercatat 270 anggota hadir dengan persentase 91,84 persen. “Alhamdulillah Kopmi terus mengalami peningkatan. Nilai aset yang kami miliki pada tahun 2013 sudah mencapai sekitar Rp1,9 miliar,” sebut Ketua Kopmi, H Uung Suhri di hadapan ratusan anggota. Keberhasilan tersebut dicapai karena dalam pelaksanaan program terjalin kerja sama yang baik. Terutama antara pengurus, pengawas, anggota, bahkan dengan pihak ketiga yang terkait dengan perkoperasian. Selain itu, terlayaninya kebutuhan anggota ketika benar-benar membutuhkan untuk memenuhi keperluannya meski belum maksimal. Pengawas Kopmi memberikan apresiasi terhadap pengelolaan koperasi di bawah kepemimpinan Uung Suhri. Terlebih pada tahun anggaran 2013 dapat melaksanakan RAT tepat waktu. “Kami juga mengapresiasi hasil kerja pengurus yang dapat mempertahankan klasifikasi A Kopmi sampai sekarang,” tandas Ketua Pengawas Kopmi, Mulyono SAg yang kebetulan menjabat ketua MK2MI Kuningan itu. Pantauan Radar, pembukaan RAT dihadiri oleh Kepala Kemenag Kuningan, KH Agus Abdul Kholik. Hadir pula dari Dinkop dan UKM, Ir Bambang Wahyudi sebagai kabid Kelembagaan Koperasi. Sedangkan dari dekopinda hadir sekretarisnya, Supriatna. Kepala Kemenag Agus Abdul Kholik mengapresiasi perkembangan Kopmi. Agar koperasi tersebut lebih besar, pihaknya berencana untuk mengikutsertakan para pegawai kemenag. Hanya saja itu tergantung kesiapan dari pengurus Kopmi untuk mengembangkan sayap. “Kalau siap mengembangkan sayap saya siap mengajak semua pegawai kemenag masuk Kopmi. Silakan nanti tawarkan programnya ke kami secara resmi,” kata Agus dalam sambutannya. Ia menyebutkan, jumlah pegawai KUA se-Kuningan yang bisa masuk keanggotaan Kopmi mencapai sekitar 60 orang. Belum lagi ditambah pegawai kemenag yang mencapai kisaran 60 orang, maka jumlahnya lebih dari 100 orang. Sementara itu, Kabid Kelembagaan Koperasi Bambang Wahyudi menyibak tentang getolnya masyarakat meminjam uang ke rentenir. Tak heran jika di Kuningan tumbuh subur praktik pinjaman perseorangan dengan mematok suku bunga besar tersebut. “Ini menandakan masyarakat butuh pembiayaan. Tapi dengan menggunakan jasa rentenir maka akan memiskinkan. Sedangkan kemiskinan dekat dengan kekufuran. Kondisi ini membutuhkan peran dari koperasi,” kata Bambang. Selain itu, koperasi juga menjadi tumpuan harapan masyarakat. Sebab di satu sisi saat ini sektor moneter Indonesia banyak dimasuki oleh para investor asing. Jumlah koperasi di Kuningan sebanyak 532 buah, menurut Bambang, mesti lebih ditingkatkan lagi perannya dalam mengatasi hal itu. Kepada Kopmi, Bambang memberikan apresiasi. Terutama melihat tingkat likuiditas yang mencapai 578 persen. Dengan begitu, jaminanan keamanan uang bisa lima kali lipat. Angka-angka lainnya pun disebutkan olehnya, dalam menerjemahkan laporan dari RAT. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: