Peluang Hapus Nasib Buruk

Peluang Hapus Nasib Buruk

SESUAI tagline-nya, Australia Terbuka seharusnya menjadi ajang di kandang sendiri bagi para petenis Asia Pasifik. Hanya, nyatanya belum satu pun petenis Asia yang mampu menjadi juara di grand slam awal tahun itu. Harapan untuk menyaksikan juara dari Asia kembali dihidupkan petenis Tiongkok, Li Na. Petenis 31 tahun itu untuk ketiga kalinya meraih final Australia Terbuka dalam empat tahun terakhir. Tiket tersebut digenggamnya usai mendepak bintang masa depan Eugenie Bouchard (Kanada) 6-2, 6-4. \"Ini kali ketiga bagi saya, jadi sangat dekat ke gelar juara. Setidaknya saya akan berusaha tak jatuh lagi kali ini. Sebab, tahun lalu saya sudah merasa bermain bagus dan bisa berkata hanya kurang beruntung,\" urai Li Na pada AFP. Li Na mencapai final pada edisi 2011 dan 2013. Pada 2011, dia menyerah pada Kim Clijsters (Belgia) 6-3, 3-6, 3-6, sementara tahun lalu kalah dari Victoria Azarenka (Belarusia) 6-4, 4-6, 3-6. Di partai puncak, dia berhadapan dengan unggulan ke-20 Dominika Cibulkova, petenis mungil asal Slovakia. Cibulkova menundukkan unggulan kelima Agnieszka Radwanska (Polandia) dengan 6-1, 6-2. \"Saya sampai di final, itu sesuatu yang indah, seperti mimpi. Jadi, saya akan tampil dan menunjukkan yang terbaik,\" ujar Cibulkova. Ada rekor baru pula jika Cibulkova yang tampil sebagai juara. Dia akan menjadi petenis paling mungil yang menjadi juara grand slam. Petenis 24 tahun itu hanya bertinggi badan 161 sentimeter. (ady)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: