Bernilai Rp 720 Triliun, Harta Karun dari Laut Cirebon Dibagi Dua, Dilelang di Singapura

Bernilai Rp 720 Triliun, Harta Karun dari Laut Cirebon Dibagi Dua, Dilelang di Singapura

Penyelaman di bangkai kapal untuk pengangkatan harta karun di laut Cirebon.-Musee Mariemont-radarcirebon.com

BACA JUGA:Kehadiran Bandara Kertajati, Daddy Rohanady: Kontribusi Jabar Membangun NKRI

Mengingat laut di kawasan ini termasuk dalam perairan dangkal. Pada jarak pada jarak 4 kilometer atau 2,3 mil laut dari garis pantai kedalamannya hanya 5 meter. Pada jarak rata-rata 13 km atau 7 mil laut) kedalaman menjadi 10 meter.

Sedangkan pada jarak 21 km (13 mil laut) kedalaman mencapai 20 meter. Kontur kedalaman kurang dari 5 meter memperlihatkan kondisi yang relatif sejajar dengan garis pantai (Alzwar, 1992).

Penemuan harta karun di laut Cirebon juga diawali dari adanya sebagian benda yang tersangkut jaring kapal nelayan.

Temuan tersebut kemudian menarik perhatian dari pemburu harta karun yang lantas melakukan pencarian secara serius, tentunya dengan perizinan pemerintah.

BACA JUGA:Pemprov Jabar dan Pangandaran Sudah Ngbrol Soal Rute Nusawiru-Kertajati, Nih Hasilnya

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan hasil lelang seluruh harta karun dari Cirebon mencapai Rp720 miliar pada tahun 2010.

Luc Heymans yang menurunkan tim-nya menyatakan, temuan harta karun di laut Cirebon sangat bernilai. Sebab, berasal dari kapal-kapal yang beroperasi sekitar tahun 976 Masehi.

"Ketika itu, perdagangan dan pelayaran antara Jazirah Arab-India-Sumatera dan Jawa sangat ramai,” tutur Heymans, dilansir dari dokumen pemberitaan radarcirebon.com, Oktober 2021.

Heymans menduga, ada pejabat tinggi Kekaisaran Tiongkok yang menumpang kapal tersebut. Kemudian karam di perairan Cirebon.

BACA JUGA:Dari Bandara Kertajati ke Nusawiru, Bupati Pangandaran: Cuma 30 Menit

Kapal yang belum diketahui namanya itu memuat banyak keramik khusus milik Kerajaan Tiongkok.

Saking banyaknya temuan bawah air, Heymans dan tim menyelam sebanyak 22.000 kali untuk mengangkut benda-benda muatan kapal tenggelam itu.

Luc Heymans adalah pemburu harta karun dari Belgia, yang juga pemilik Cosmix Underwater Research Ltd. Dia kenyang makan asam garam di dunia pengangkatan harta karun.

Penemuan ini disebut-sebut sebagai penemuan harta karun paling berharga di perairan Pulau Jawa. Dalam aksinya, Luc Heymans adalah pemburu harta karun yang menempuh cara legal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: