Bernilai Rp 720 Triliun, Harta Karun dari Laut Cirebon Dibagi Dua, Dilelang di Singapura

Bernilai Rp 720 Triliun, Harta Karun dari Laut Cirebon Dibagi Dua, Dilelang di Singapura

Penyelaman di bangkai kapal untuk pengangkatan harta karun di laut Cirebon.-Musee Mariemont-radarcirebon.com

BACA JUGA:Penerbangan Bandara Kertajati - Bandara Nusawiru Pangandaran 2 Kali Sehari, Pagi dan Sore, Ini Info Soal Tiket

Perusahaan miliknya Cosmix Underwater Research Ltd pada Februari 2004 hingga Oktober 2005 melakukan pencarian harta karun di laut Cirebon.

Sebanyak 13 penyelam Luc Heymans kemudian menemukan harta karun dari Tiongkok di laut Cirebon. Penyelam itu 3 dari australia, 2 dari Inggris, 3 Perancis, 3 Belgia dan 2 Jerman.

Tidak hanya itu, dalam penyelaman dia menemukan lambung kapal yang memiliki panjang keseluruhan sekitar 32 hingga 35 meter.

Papan lambung kapal, yang masih utuh hingga ketinggian 1,5 meter di beberapa tempat, tentunya turut menjaga kelestarian muatan.

BACA JUGA:Sudah Ada Kertajati, Lalu Apa Fungsinya Bandara Cakrabhuana Cirebon?

Dalam eksplorasi itu, para penyelam tidak menemukan tanda-tanda paku yang digunakan dalam konstruksi kapal.

Sepertinya, papan diikat dengan pasak kayu dan anggota-anggotanya dipegang di tempatnya dengan tali.

Temuan-temuan harta karun di perairan Cirebon, tentu menjadi salah satu bukti kekayaan dan sisa kejayaan masa lalu ketika menjadi perlintasan perdagangan internasional.

Disclaimer: Tulisan ini telah terbit di radarcirebon.com pada Oktober 2021, materi diperbaharui dand diterbitkan kembali untuk rubrik sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: