Stafsus Menag : Agama Menjadi Faktor Terpenting dalam Kehidupan berbangsa dan Bernegara

Stafsus Menag : Agama Menjadi Faktor Terpenting dalam Kehidupan berbangsa dan Bernegara

Direktorat Penerangan Agama Islam (Penais) Kementerian Agama Republik Indonesia, bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, Sabtu (19/8) menggelar kegiatan Serap Aspirasi Pelaksanaan Layanan Pengelolaan Majelis Taklim di Jawa -Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Direktorat Penerangan Agama Islam (Penais) Kementerian Agama Republik Indonesia,  bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag)  Kota Cirebon, Sabtu (19/8)  menggelar kegiatan Serap Aspirasi Pelaksanaan Layanan Pengelolaan Majelis Taklim di Jawa Barat, kegiatan dilaksanakan di Pesantren Jagasatru.

Direktur Penais Kemenag RI,  H Ahmad Zayadi mengatakan,  kegiatan dilaksanakan untuk menampung aspirasi masyarakat di dunia dakwah Islam, ini  sebagai bahan analisis dan evaluasi pelaksanaan program Kementerian Agama. Program ini, kata Ahmad, menyasar program pengelolaan majelis taklim yang dijalankan kalangan santri lantaran bagian dari miniaturnya Indonesia.

"Santri sejak dini telah terbiasa dengan perbedaan, di pondok pesantren santri telah bertemu dengan bermacam kawan dari berbagai latar belakang dan adat istiadat. Dengan perbedaan seperti apa pun, santri menunjukkan kedewasaannya untuk menyikapinya dengan bijak. Ini menjadikan santri miniaturnya Indonesia," ujar Ahmad.

Berkaca dari ini pula, betapa pentingnya kerukunan untuk senantiasa dirawat dalam kehidupan berbangsa, beragama, dan bernegara, salah satunya melalui program moderasi beragama.

BACA JUGA:Lagi, Polsek Kesambi Gagalkan Tawuran Konten, 9 Remaja Diamankan

BACA JUGA:Waspada Berbagai Jenis Modus Penipuan Social Enginering, BRI Beberkan Cara Antisipasinya

"Moderasi beragama hakikatnya sebuah instrumen dalam rangka meningkatkan kerukunan dengan tujuan utamanya adalah merawat bangsa," tambahnya.

Staf Khusus Menteri Agama RI, DR Muhammad Nuruzzaman menyampaikan   urusan keagamaan menjadi bagian dan faktor penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Agama menjadi bagian dan faktor penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karenanya, menjadi perhatian kami bagaimana meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi penyuluh agama," Kata Nuruzzaman.

Sesuai temanya, Nuruzzaman mengapresiasi kegiatan dihadiri oleh kalangan santri yang kini telah membaktikan diri dalam berbagai profesi, seperti penyuluh agama, tenaga pendidik, dan pengasuh majelis-majelis dakwah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon H Saefuddin Jazuli menjelaskan dirinha selaku ketua panitia lokal menjelaskan, peserta yang diundang berasal dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu untuk mengetahui demografi dakwah di wilayah III Cirebon melalui dialog yang dinamis antara pemerintah dan para santri.

BACA JUGA:HUT RI ke-78, Ponpes Darurrohmah Gelar Upacara Bendera dan Pagelaran Seni

BACA JUGA:Booth Daihatsu di GIIAS 2023 Turut Serta Rayakan Kemerdekaan Indonesia ke-78

"Kegiatan ini dihadiri oleh para santri yang berasal dari tiga kota dan kabupaten sebagai langkah awal menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan dakwah di majelis-majelis. Diharapkan dapat teridentifikasi permasalahan yang berkembang pada masa ini dan dicarikan solusinya demi terpenuhinya kemaslahatan umat," kata Saefudin.

Kegiatan ini, kata mantan Ketua KPU Kabupaten Cirebon,  dihadiri pula oleh sejumlah tokoh di bidang keagamaan, seperti Tenaga Ahli Menteri Agama RI Hasanuddin Ali, Kepala Subdirektorat Penyuluh Agama Islam Amirullah, dan Analis Kebijakan Ahli Utama Pemprov Sumsel H Rosidin Hasan. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: