Majasari Butuh Bidan Desa

Majasari Butuh Bidan Desa

LIGUNG-Upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka dalam meningkatkan IPM di bidang kesehatan tampaknya terganjal oleh tidak adanya seorang bidan di Desa Majasari, Kecamatan Ligung. Pasalnya, sudah beberapa tahun terakhir ini tidak ada sumber daya manusia (SDM) khususnya bidan desa di daerah tersebut. Warga setempat, Sumitra (41) mengatakan sudah hampir sekitar tiga tahun tidak ada bidan yang ditugaskan di desa tersebut. Entah apa sebabnya, namun yang pasti warga mengeluh karena tidak adanya paramedis terdekat yang menangani persalinan. Bahkan jika terdapat warga setempat yang akan menjalani persalinan, terpaksa harus menempuh jarak yang cukup jauh yakni ke Puskesmas Ligung. \"Jarak yang dilewati dari daerah kami ke puskesmas sekitar 4-5 kilometer. Belum lagi kondisi infrastruktur jalan yang rusak menjadi kendala bagi warga di sini khususnya ibu yang hendak melahirkan,\" keluhnya. Menurut warga setempat, perlu upaya lebih terhadap keberadaan bidan desa yang difungsikan di balai desa. Pasalnya, kondisi fasilitas seperti ruangan bidan desa yang disediakan di samping balai desa tidak ditempati. Pernah ada beberapa bidan yang ditempatkan tetapi tidak dalam waktu sampai lama. \"Beberapa faktor kenapa tidak adanya bidan desa, karena sebelumnya seorang bidan mengeluh dengan kondisi jalan rusak, dan belum lagi akses jangkauan telekomunikasi sinyal HP sangat susah. Mungkin ini alasan beberapa bidan tidak ingin mengabdi dan bekerja di desa Majasari,\" tuturnya. Sementara itu, Kadinkes H Alimudin SSos MM MKes mengaku pihaknya juga pernah mendapat laporan dari beberapa elemen maupun tokoh masyarakat terkait tidak adanya bidan desa di Kecamatan Ligung. Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui secara persis desa mana yang dimaksud. \"Mungkin memang di Desa Majasari itu ya. Kita akan koordinasikan dengan puskesmas setempat serta bidang terkait di dinkes. Ke depan akan kita fungsikan lagi,\" paparnya. Disinggung terkait pengaruh angka kematian ibu pada saat proses melahirkan dan bayi, Alimudin mengklaim jika jumlah tersebut setiap tahun terus berangsur turun. Namun pihaknya belum mengetahui data secara ril apakah dari jumlah 30 orang ibu dan 228 bayi meninggal selama tahun 2013 lalu itu di antaranya berada di Desa Majasari. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: