Bukan Ibukota Baru, Tapi Jabar Utara Bakal Gantikan Bandung, Mencakup Wilayah Cirebon

Bukan Ibukota Baru, Tapi Jabar Utara Bakal Gantikan Bandung, Mencakup Wilayah Cirebon

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima penghargaan yang diserahkan Ketua Umum SPS Indonesia Januar P Ruswita dan Ketua SPS Jabar Yanto S Utomo (kanan). Foto:-Seno Dwi Prianto-Radarcirebon.com

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Kawasan Jabar Utara digadang-gadang bakal gantikan Bandung. Tapi bukan sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat.

Di akhir masa jabatan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ada bahasan yang menarik tentang Kawasan Metropolitan Rebana. 

Kawasan Rebana diproyeksikan jadi pusat Jawa Barat menggantikan Bandung. Kawasan Rebana ini mencakup wilayah Jabar bagian utara. Salah satunya Cirebon

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kawasan Metropolitan Rebana merupakan koreksi terhadap pola pikir pembangunan.

“Yang lokomotifnya ekonomi, (tidak, red) melupakan lifability keseimbangan," tutur Ridwan Kamil di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Sabtu (19/8/2023).

Ridwan Kamil menghadiri Kickoff West Java Festival 2023, 5 Tahun Pembangunan Jabar Juara bersama Forum Pemimpin Redaksi Serikat Perusahaan Pers (SPS) Jawa Barat di masjid ikonik tersebut.

Dalam kesempatan itu, dia membahas dengan penuh semangat konsep pengembangan Kawasan Rebana. Gubernur menjelaskan, Rebana melahirkan 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI) baru. 

BACA JUGA:Pujian Setinggi Langit ke Pemain Muda Persib Bandung, Gaya Permainannya Disebut Mirip Lionel Messi

BACA JUGA:Galeri Rasulullah Masjid Al-Jabbar Dilengkapi Teknologi Canggih, Bisa Rasakan Sensasi Naik ke Langit ke-7

Yaitu KPI Patimban, KPI Cipali Subang Barat, KPI Cipali Subang Timur, KPI Cirebon, KPI Patrol, KPI Losarang, KPI Tukdana, KPI Cipali Indramayu, KPI Balongan, KPI Krangkeng, KPI Jatiwangi, KPI Kertajati-Jatitujuh dan KPI Butom. 

Tersebar di Kabupaten Majalengka, Subang, Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Sumedang. Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon sebagai Kawasan Pendukung.

“Yang batasnya sudah kami batasi. Tidak boleh mengambil sawah. Karena sawah adalah sesuatu yang sakral," ucap Kang Emil.

Kang Emil menambahkan, meski saat ini Jabar memiliki jumlah pabrik paling banyak di Indonesia, tapi surplus swasembada beras hingga 1,3 juta ton per tahun. 

Tiga besar daerah penghasilan beras se-Indonesia ada di Jawa Barat. "Jadi Rebana itu mengkoreksi," tukas gubernur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: