Badan Geologi Segera Periksa

Badan Geologi Segera Periksa

MAJALENGKA–Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka Ir H Bayu Jaya MSi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jika peristiwa retakan dan pergeseran tanah yang terjadi di Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi tersebut mirip dengan bencana di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma. Pasalnya, kepastian itu baru bisa diungkapkan oleh badan geologi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan badan geologi baik melalui surat tembusan maupun informasi lainnya. Dari hasil komunikasi tersebut, direncakan dalam dua hari ke depan pihak badan geologi akan memeriksa ke lapangan terkait bencana pergerakan tanah tersebut. “Kami (BPBD, red) tidak bisa mengatakan demikian apakah kondisi itu mirip seperti musibah Cigintung. Tetapi hal itu memang mirip dari pergerakan tanahnya. Berdasarkan informasi yang kami terima, badan geologi besok (hari ini) atau mungkin lusa akan survei ke lapangan untuk memastikan kondisi musibah itu,” ujarnya, kemarin (24/1). Menurut Bayu, sejatinya pihak geologi dijadwalkan hari ini bakal tiba di Majalengka. Namun karena hal serupa juga terjadi di wilayah Bogor, akibatnya jadwal ke Majalengka akhirnya ditunda. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di Desa Jerukleueut untuk tetap waspada manakala kondisi tanah terus bergerak harus segera mengungsi ke lokasi yang dinilai jauh lebih aman. Sejatinya jika kondisi pergerakan tanah di Jerukleueut terus terjadi dipastikan bakal direlokasi. Terlebih kondisi curah hujan tinggi di Kabupaten Majalengka dalam beberapa hari terakhir dikhawatirkan kembali memicu pergerakan susulan. Kecamatan Sindangwangi memang masuk dalam zona rawan longsor. Pihaknya juga belum berspekulasi apakah faktor lainnya seperti kondisi konstruksi puluhan unit rumah seperti pondasi tidak kuat. Karena hal itu bukan kewenangan pihaknya. BPBD masih mendalami apakah musibah itu dipicu akibat resapan air seperti yang terjadi di Dusun Cigintung. Ia mengungkapkan, pada waktu yang sama peristiwa serupa juga terjadi di Desa Banyusari, Kecamatan Malausma. Hanya saja, di desa tersebut yang kondisinya hampir mirip dengan Cigintung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka juga sudah memetakan zona bencana di beberapa daerah. “Terlebih bupati Majalengka juga sudah siap siaga dalam menanggulangi bencana alam. Peta bencana yang disosialisasikan ke masing-masing kecamatan maupun masyarakat agar secara langsung bisa melihat dan mewaspadai munculnya peristiwa bencana tersebut. Berbicara masalah bencana tentunya tidak hanya OPD yang harus terlibat melainkan stakeholder seperti masyarakat dan pengusaha,” pungkasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: