Partisipasi Pemilih Masih Bisa Tembus 70 Persen
MAJALENGKA–Fenomena masyarakat saat ini terlanjur apatis dengan perilaku buruk wakil rakyat. Hal ini berimbas pada potensi menurunnya partisipasi pemilih pada ajang Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April mendatang. Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka masih yakin jika angka partisipasi pemilih untuk ajang pileg mendatang, khususnya di Kabupaten Majalengka masih bisa menembus angka 70 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Komisioner KPU Divisi Sosialisasi Cecep Jamaksari SIP menyebutkan, adanya sikap apatisme masyarakat terhadap pemilu untuk memilih wakil rakyat di parlemen, memang tidak dipungkiri jika hal tersebut saat ini sudah menjadi fenomena umum. Hal ini ditambah lagi dengan gencarnya pemberitaan tentang perilaku kurang baik para wakil rakyat itu ketika sudah menjabat. Meski demikian, dia memandang hal ini bukan menjadikan sebuah rintangan bagi KPU untuk tetap mengoptimalkan dan memaksimalkan angka partisipasi pemilih. \"Justru sebaliknya, fenomena ini mesti dijadikan sebagai tantangan. Bukan rintangan,\" kata Cecep, kemarin (23/1). Bahkan, dia menilai jika dengan potensi yang ada, angka partisipasi pemilih pileg di Majalengka masih bisa menembus kisaran di atas 70 persen dari total jumlah pemilih yang ada. Atau bahkan bisa lebih tinggi lagi. Syaratnya, sambung dia, tentu mesti ditopang dengan kerja keras dan upaya yang maksimal dalam melakukan sosialisasi mengenai pemahaman penting seputar kepemiluan, serta memberikan edukasi untuk mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat agar bersedia menyalurkan hak suaranya di TPS pada 9 April nanti. Sedangkan, untuk target partispasi pemilih yang dibebankan KPU Provinsi Jawa Barat kepada Majalengka mencapai 75 persen dari jumlah DPT. Jumlah ini, persentasenya sama dengan target partisipasi pemilih KPU Provinsi Jabar. Jika diakumulasikan dalam angka, dari target 75 persen partisipasi pemilih itu mengacu pada angka daftar pemiih tetap (DPT) Kabupaten Majalengka untuk pileg yang diperkirakan ada di angka 960.000-an, maka setidaknya suara yang tersalurkan mesti berada di kisaran 720 ribu suara. Dia menyebutkan, angka partisipasi pemilih pada Pilbup 2013 lalu, mencapai di atas 72 persen. Sedangkan, pada pemilihan gubernur/wakil gubernur Februari 2013 lalu, angka partisipasi pemilih masih berada di kisaran 73,08 persen. Dia menambahkan, untuk memenuhi targetan partisipasi pemilih yang maksimal tersebut pihaknya akan melakukan upaya, di antaranya melakukan sosialiasi terhadap sejumlah kalangan dan menyebarkan media informasi hingga ke kawasan pelosok pedesaan. Di samping itu, untuk membantu program KPU dalam memaksimalkan angka partisipasi pemilih dalam Pileg 2014 mendatang, pihaknya membentuk agen-agen sosialisasi dari kalangan lintas unsur yang akan menjadi mitra kerja dalam menyosialisasikan pileg ini kepada masyarakat, yang diberi nama relawan demokrasi. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: