Januari-Februari Puncak Curah Hujan

Januari-Februari Puncak Curah Hujan

KUNINGAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imauan agar warga Kuningan lebih waspada. Pasalnya, bulan Januari dan Februari merupakan masa puncak curah hujan. Dengan curah hujan tinggi bisa menyebabkan longsor ataupun bencana puting beliung. “Bulan Januari dan Februari itu curah hujanya tinggi. Volume hujan bisa mencapai 500 milimeter/bulan,” ucap Kepala Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Mas Pudjiono. Menurut dia, meski beberapa hari ini cuaca terkadang panas tapi karena masa puncaknya maka curah hujan selalu tinggi. Ia tidak kaget ketika beberapa kali hujan terjadi longsor dan juga puting beliung karena memang sudah diprediksi. Dia meminta warga lebih hati-hati lagi dan berkaca dari pengalaman sebelumnya. Musim kemarau sendiri diprediksi bakal berlangsung bulan Mei, jadi meski Maret dan April hujan namun curah hujan tidak sebesar Januari dan Februari. Untuk mengetahui mengenai kondisi cuaca di Kabupaten Kuningan, pihaknya selalu memantau dari stasiun otomatis yang ada di Kecamatan Kadugede. Dari stasiun ini bisa diprediksi bagaimana cuaca di Kuningan. Mas Pudjiono menyebutkan, tahun 2012 terjadi perubahan cuaca yang merupakan siklus tiga tahunan dimana musim hujan lebih panjang dari musim kemarau. Ini terjadi bukan hanya di Kuningan namun di semua daerah di nusantara. “Faktor suhu udara di Kuningan yang cukup panas sebelum turn hujan pada Bulan oktober tidak terlepas dari adanya perubahanya cuaca yang merupakan siklus dari tiga sampai tujuh tahunan itu,” tandasnya. Menyangkut anggaran untuk penanggulangan bencana alam, terungkap jika pemkab mengalokasikan anggaran melalui belanja tidak terduga (BTT). Kepala BPKAD Kabupaten Kuningan, Drs Apang Suparman mengatakan, tahun lalu pemerintah menyediakan dana sekitar Rp7 miliar-an untuk penanggulangan bencana alam. “Untuk pencairan dana teknisnya menunggu pengajuan dari dinas terkait setelah sebelumnya ada surat dari desa dan kecamatan,” ungkapnya. Terpisah staf pelaksana Kedaruratan dan Logistik BPBD Kuningan, Sofyan menambahkan, dari data yang dimilikinya, sejak bulan Januari hingga November 2013, peristiwa longsor terjadi sebanyak 93 kali. Bantuan bagi korban bencana, kata dia, dibagi ke dalam tiga kategori yakni ringan, sedang dan berat. Untuk kategiri ringan bantuan yang diberikan tiap KK adalah Rp2 juta, sedang Rp5 juta dan berat Rp10 juta. “Melihat curah hujan yang tinggi tidak tertutup kemungkinan akan terjadi bencana susulan. Maka, agar tidak banyak menimbulkan korban warga harus waspada. Memasuki tahun 2014 ini, belum ada laporan soal adanya longsor dalam skala besar,” ujar Sofyan yang menyebutkan tahun 2012 jumlah bencana longsor lebih dari angka 100. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: