BYE BYE PERTALITE, Ini 3 Produk Baru Pertamina di Tahun 2024, BBM Dicampur Bio Etanol Oktan Melonjak Jadi 92

BYE BYE PERTALITE, Ini 3 Produk Baru Pertamina di Tahun 2024, BBM Dicampur Bio Etanol Oktan Melonjak Jadi 92

Pertamina merilis rencana 3 produk baru dan salah satunya akan menjadi pengganti dari Pertalite di tahun 2024.-Dzulham Fadholi-radarcirebon.com

BACA JUGA:JANGAN CUMA DIMASAK! Cara Membuat Masker Daun Kelor Bikin Wajah Semakin Glowing

“Tahun depan hanya ada 3 produk yakni Pertamax Green 92 dengan mencampur RON 90 dengan 7 persen etanol atau E7,” kata Nicke di rapat tersebut.

Produk yang kedua Pertamax Green 95, yakni mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol dan yang ketiga adalah Pertamax Turbo.

Voume program ini adalah Pertamax Green 96 E5 produk 612 kiloliter dan etanol 31 kiloliter. Pertamax Green 95 E8 dengan produk 62/231 KL dan etanol 4.978 KL. Pertamax Green 92 produk 32.68 juta KL. etanol 2,29 juta KL.

“Ini kita yakini dapat memberikan manfaat. Gradually pada tahun 2025, dengan push dari sisi demand investasi sektor bio energy dapat meningkat,” kata Nicke dalam pemaparannya.

BACA JUGA:2 Hari Jelang Lawan Persib, Bek Persija Muhammad Ferarri Dirujak Fans Sendiri

Saat ini, produk yang baru di-launching baru Pertamax Green 95. Kehadirannya merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung tercapainya Net Zero Emissions Indonesia pada 2060 dengan pengurangan emisi Co2 dibandingkan segmen RON 95.

"Pertamina harus men-support target pemerintah untuk Net Zero Emissions di tahun 2060," papar Nicke.

Kemudian, pengurangan impor BBM dengan memaksimalkan ethanol bersal dari produksi domestik.

Implementasi dari biofuel berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, khususnya di bidang pertanian dan industri pengembangan bioethanol. Selain menjaga tenaga kerja existing di sektor otomotif, migas dan rantai pasoknya.

BACA JUGA:WOW! Tak Perlu Skincare Lagi, Menghilangkan Flek Hitam dengan Pasta Gigi Cuma Butuh 1 Jam, Cek Dulu Faktanya

“Kami akan masuk ke bio gasoline dengan berbasis ethanol yang bisa dibuat dari tebu, cassava, jagung maupun sorgum,” ungkapnya.

Gasoline hari ini, kata dia, sepertiganya masih impor. Dengan mencampurkan bio gasoline akan menambah komponen lokal dan memperbaiki neraca perdagangan.

“Ketika mengembangkan bio energy, dari sisi perkebunan harus ditingkatkan juga untuk menyerap tenaga kerja yang banyak. Bio energy bisa mengurangi emisi dan polusi, dan menambah tenaga kerja,” paparnya.

Dijelaskan Nicke, bio etanol digunakan untuk mencampur dan menghasilkan Pertamax Green 95. Program ini, pada tahap awal baru bisa dilakukan di 5 SPBU Jakarta dan 12 SPBU di Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: