Malaysia Rayu ITB Bangun Kampus di Johor Bahru

Malaysia Rayu ITB Bangun Kampus di Johor Bahru

JAKARTA - Hubungan Malaysia dengan Indonesia di sektor pendidikan kian intim. Negeri jiran itu ternyata sudah menawari Institut Teknologi Bandung (ITB) mendirikan kampus di Malaysia. Pihak Malaysia nantinya memberikan otonomi penuh kepada ITB untuk menjalankan fungsi pembelajarannya. Jika rencana ini terwujud, ITB merupakan satu-satunya kampus negeri Indonesia selain Universitas Terbuka (UT), yang memiliki cabang di luar negeri. Khusus UT sudah membuka cabang di mana-mana, karena status mereka adalah PTN yang berwenang menjalankan pembelajaran jarak jauh. Pihak Malaysia tidak main-main dalam mengajak kerjasama ITB itu. Kampus kebanggaan warga Parahyangan itu bahkan sudah disiapkan lahan seluas 16 hektar. Lokasinya ada di Pagoh, Johor Bahru. Lokasinya sekitar 180 km dari Kuala Lumpur, ibukota negara Malaysia. Rencana pendirian kampus berlogo Ganesa itu sudah dijabarkan dan masuk dalam rencana strategis di website ITB. Dalam paparan itu disebutkan bahwa ide awal pendirian kampus ITB di Johor Bahru merupakan permintaan dari pemerintah Malaysia. Dalam perkembangannya, pihak Malaysia sudah menunjuk Sime Darby untuk mengurusi teknis pembangunan dan penyiapan infrastruktur kampus. Sime Darby merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, properti, industri, serta motor dan energi. Skema pendidikan nantinya dijalankan secara otonom penuh oleh ITB, tanpa campur tangan pemerintah Malaysia. Mahasiswa yang disasar oleh kampus ITB di Malaysia itu tidak hanya warga negara Malaysia saja. Tetapi diharapkan juga bisa menarik mahasiswa asing, khususnya dari Tiongkok dan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Rektor ITB Akhmaloka yang awalnya agak tertutup soal rencana ini, akhirnya memberikan pengakuan. \"Ya, mereka (pemerintah Malaysia, red) pengennya gitu (mendirikan kampus ITB di Malaysia, red),\" papar Ahkmaloka kemarin. Dia mengatakan, pihak ITB masih menunggu kebijakan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Untuk mendapatkan keputusan yang tepat, dia mengatakan tim dari ITB terus berkoordinasi dan berdiskusi dengan tim dari Dirketorat Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud. Akhmaloka belum bisa memastikan kapan kebijakan pembangunan kampus ITB cabang Malaysia itu terlaksana. Dirjen Dikti Kemendikbud Djoko Santoso mengatakan bahwa ketertarikan Malaysia mengajak kerjasama ITB itu sudah lama. \"Tetapi sampai sekarang memang balum ada keputusannya. Kami menunggu kepastian teknis dari pihak Malaysia,\" paparnya. Menurut pria yang juga mantan rektor ITB itu, sampai saat ini belum ada proses secara resmi antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia. Dari pihak Kemendikbud sendiri, kata Djoko, siap menerbitkan izin pendirian kelas cabang ITB di Malaysia itu. Tetapi bentuk teknis secara kelembagaan belum ditentukan. Intinya status ITB sebagai PTN Badan Hukum (eks BHMN), lebih memiliki keleluasaan untuk menjalankan urusan rumah tangganya. Saat ini kecenderungannya, setelah sukses menggenjot potensi pariwisatanya, Malaysia bergeser di bidang pendidikan. Malaysia berupaya keras menarik mahasiswa asing sebanyak-banyaknya. Caranya adalah membuka akses luas untuk kuliah dengan biaya sendiri maupun yang dengan skema beasiswa. Selain itu mereka juga aktif menarik kampus-kampus top di dunia untuk membuka cabang di sana. Sebelumnya salah satu kampus PTN di Malaysia, HELP University mengalokasikan anggaran khusus untuk beasiswa pelajar dari Indonesia. Tidak tanggung-tanggung uang yang disiapkan mencapai USD 1 juta atau sekitar (Rp12,15 miliar). Program pemberian beasiswa untuk negara tertentu ini, baru dilakukan pertama kali oleh HELP University. Data dari pejabat setingkat atase pendidikan di Kedutaan Malaysia di Jakarta, menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Malaysia sekitar 14 ribu orang. Jumlah itu menempatkan Indonesia di urutan ketiga negara penyumbang mahasiswa asing terbanyak di Malaysia. Posisi pertama diduduki oleh Tiongkok dan kedua oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah. Saat ini total mahasiswa asing yang berkuliah di Malaysia mencapai 100 ribu orang. Jumlah mahasiswa asing itu cukup besar, jika dibandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa yang mencapai 1,1 juta jiwa (9 persen) berdasarkan data laporan 2012. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: