Tidak Sepakat dengan Perjanjian Laut Hitam, Rusia Kirim Biji-bijian ke 6 Negara Afrika Secara Gratis

Tidak Sepakat dengan Perjanjian Laut Hitam, Rusia Kirim Biji-bijian ke 6 Negara Afrika Secara Gratis

Rusia kirim Biji-bijian ke Afrika-Pixabay-

MOSCOW, RADARCIREBON.COM - Efek perang Rusia-Ukraina sempat menggoncangkam negara-negara di Afrika.

Akibat perang yang berlangsung sejak awal 2022 ini, impor biji-bijian ke beberapa negara Afrika sempat terhenti.

Hal ini menyebabkan Afrika terancam krisis pangan, sebab hampir sebagian besar biji-bijian yang menjadi konsumsi pokok warga Afrika seperti gandum, berasal dari Rusia dan juga Ukraina.

Ancaman krisis pangan semakin parah dengan adanya perubahan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. 

BACA JUGA:Cirebon Cerah, Tapi BMKG Memprakirakan Jawa Barat Diterjang Cuaca Ekstrem, Waspadalah!

Negara-negara Afrika yang sebelumnya sedikit mampu memproduksi biji-bijian, sekarang tak mampu karena lahan-lahan kering dan pasokan air tawar menipis.

Melihat situasi tersebut, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Jumat 1 September 2023 bahwa Moskow telah memulai pengiriman pasokan biji-bijian Rusia ke enam negara Afrika.

Burkina Faso, Republik Afrika Tengah, Eritrea, Mali, Somalia, dan Zimbabwe masing-masing akan mendapatkan 50.000 ton biji-bijian secara gratis dalam beberapa bulan mendatang, katanya dalam sebuah acara di Moskow. Rusia juga akan menanggung biaya pengiriman.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menjanjikan akan memasok biji-bijian secara gratis ke Afrika setelah Moskow memutuskan menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada Juli lalu.

Moskow menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian tersebut karena ada beberapa tuntutan mereka yang hingga kini belum terpenuhi.

BACA JUGA:Rumah Warga di Danalampah Pancalang Kuningan Terbakar, Pemilik Shock

Yaitu menghapuskan hambatan ekspor pupuk Rusia dan mengembalikan bank pertanian Rusia ke dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.

Dalam acara tersebut, Lavrov juga menyinggung tentang pertemuan konsultasi perdamaian Ukraina di Jeddah, Arab Saudi pada 5-6 Agustus.

Arab Saudi telah memberi tahu Moskow bahwa pertemuan itu diselenggarakan untuk menyampaikan sebuah gagasan kepada negara-negara Barat dan Ukraina bahwa penyelesaian damai antara Moskow dan Kiev tidak dapat mencapai kemajuan tanpa partisipasi Rusia, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: