Tugu Mangga Cigasong Diminta Dibongkar
MAJALENGKA-Diaktifkannya traffic light (lampu merah) di perempatan Cigasong sejak beberapa hari lalu, sangat dirasakan manfaatnya oleh para pengguna jalan. Hanya saja keberadaan tugu Mangga dalam bentuk bunderan di tengah perempatan tersebut dinilai mengganggu para pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut. Pengamat kebijakan publik Kabupaten Majalengka Ade Barzhi Jaenudin SE MSi mengatakan, keberadaan tugu bunderan mangga di perempatan Cigasong kurang tepat setelah adanya traffic light yang telah diaktifkan beberapa hari lalu oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Keberadaan tugu bunderan tersebut sedikit mengganggu para pengguna jalan yang melintas karena adanya persis di tengah-tengah perempatan. \"Saya menilai keberadaan tugu mangga di perempatan Cigasong sangat mengganggu para pengguna jalan yang melintas karena posisinya di tengah. Selain itu tugu mangga di lokasi tersebut kurang tepat juga karena Kecamatan Cigasong bukan daerah penghasil mangga sehingga tidak melambangkan potensi daerah,\" jelas Ade Barzhi kepada Radar akhir pekan kemarin. Dikatakan pria yang aktif di beberapa organisasi kepemudaan dan pengusaha tersebut, sebaiknya tugu mangga itu dibongkar agar tidak menganggu para pengguna jalan. Kalaupun tugu mangga tetap mau dipertahankan dan harus ada di Majalengka, maka lebih baik dipindahkan ke lokasi lain seperti di pertigaan jalan baru di sekitar Kecamatan Panyingkiran atau daerah Munjul yang dekat dengan daerah penghasil mangga. Ditambahkan Ade, sebaiknya pemerintah melakukan kajian terhadap keberadaan tugu mangga bunderan Cigasong yang saat ini kurang sesuai peruntukannya dengan perkembangan Majalengka. Lain halnya jika pembangunan tugu tersebut di lokasi yang dekat dengan kecamatan penghasil mangga, maka hal itu akan menjadi kebanggaan masyarakat juga yang merasa potensi daerahnya diakui pemerintah melalui pembangunan tugu tersebut. (eko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: