TC Bersama untuk Tiga Kejuaraan Berbeda

TC Bersama untuk Tiga Kejuaraan Berbeda

CIREBON – Tiga multievent tingkat provinsi digelar di Jawa Barat. Pekan Olahraga Daerah (Porda) XII/2014 digelar akhir tahun, sebelumnya Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2014 di pertengahan tahun, serta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA, SMP dan SD tahun 2014. Untuk O2SN, Kota Cirebon akan bertindak sebagai tuan rumah. Pencak silat, salah satu cabang unggulan Kota Cirebon, mengirimkan wakilnya di tiga event tersebut. Di porda, sesuai hasil Babak Kualifikasi (BK) Desember tahun lalu, IPSI Kota Cirebon diperkuat 21 pesilat putra dan putri. Sementara di Popda, Klub Olahraga Pelajar (KOP) Pencak Silat menerjunkan 19 pesilat putra dan putri. Di O2SN, cabor bela diri asli Indonesia itu mewakilkan 10 pesilat putra dan putri, terdiri dari enam kategori SMA, dua SMP dan dua pesilat kategori SD. Pelatih sekaligus Ketua KOP Pencak Silat Kota Cirebon Fadholi SPd mengungkapkan, demi meraih prestasi maksimal di tiga event itu, pihaknya menggelar training center (TC) bagi seluruh atlet sejak awal Januari 2014. Untuk meningkatkan performa anak asuhnya, Fadholi mewajibkan pesilat-pesilat proyeksi porda, popda dan O2SN mengikuti TC. “Programnya, tiga hari latihan fisik dan tiga hari lainnya latihan teknik. Hanya satu hari libur latihan,” jelas Fadholi di padepokan Pajajaran Nasional, Kota Cirebon, kemarin (26/1). Ditanya mengenai target, Fadholi tidak bicara spesifik. Pelatih yang berandil besar ketika tim pencak silat Kota Cirebon meraih gelar juara umum Popda Jabar 2012 dengan 5 emas, 6 perak dan 2 perunggu itu tak mau jemawa. “Yang jelas kami ingin prestasi terus meningkat. Jika di porda empat tahun lalu kami hanya meraih 2 emas, tentu tahun ini kami ingin dapat lebih. Begitu juga di popda dan O2SN,” ujarnya. Meski kemampuan anak asuhnya sudah terbukti hingga ke tingkat nasional dan internasional, Fadholi masih merasa belum puas. Fadholi merasa, kekuarangan Kota Cirebon sampai saat ini adalah di nomor seni. Itu karena Kota Cirebon tidak memiliki pelatih seni yang mumpuni. “Di perguruan kami sendiri (Padjadjaran Nasional, red) belum ada pelatih seni yang andal. Potensi di nomor tunggal ganda dan regu belum tergali secara maksimal,” terangnya. Sampai sejauh ini, lanjutnya, pesilat seni yang menjadi andalan Kota Cirebon hanya Sani Yasonta, peraih medali emas nomor tunggal putra pada Porda Jabar empat tahun lalu. “Potensi yang lebih muda dari Sani sudah nampak. Namun, belum bisa kita maksimalkan,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: