Tak Ragu Jadi PSK
TIDAK ada kata jaim bagi Happy Salma. Demi totalitas di dunia akting, peran sebagai pekerja seks komersial (PSK) pun dilahapnya. Setelah bermain apik sebagai pelacur di film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, istri Tjokorda Bagus itu kembali berakting untuk peran serupa di sinteron miniseri Abah besutan Hanung Bramantyo. Happy sadar bahwa profesi PSK dipandang rendah oleh masyarakat. Namun, dia tak butuh banyak pertimbangan untuk menerima peran PSK lagi di sinteron miniseri Abah. Menurut dia, kehidupan para pelacur nyata ada dan sudah menjadi realitas sosial dimana pun. “Ada orang-orang yang frustrasi dengan kehidupannya sehingga memilih suatu profesi yang didiskreditkan banyak orang,” ujar Happy di Jakarta, kemarin (5/1). Meski sudah mengantongi pengalaman, perempuan berambut panjang itu mengatakan bahwa berperan PSK di sinetron Abah tetap punya tantangan sendiri. Sebab, kesulitan akting yang disodorkan juga tidak sama. “Walaupun sama-sama jadi pelacur, tetapi caranya beda, body language-nya juga beda,” tegas artis kelahiran Sukabumi tersebut. Tidak takut dicap jelek? “Oh, enggak sama sekali,” tegasnya. Pasalnya, profesi PSK itu hanya disandangnya di sinetron. Happy juga meyakini, Hanung tidak akan memunculkan tokoh-tokoh dan membuat cerita tanpa dipikirkan secara matang. “Untuk peran ini, pasti ada sesuatu hal yang ingin disampaikan, ada pesannya,” ujar Happy. Happy pun cukup happy. Sebab, sang suami yang akrab disapa Cok Gus tak keberatan dengan peran-peran pilihannya. Termasuk, pilihan peran Happy sebagai PSK. “Saya seorang aktor, saya bermain watak. Suami juga seniman. Saya bersyukur dikelilingi orang-orang yang mengerti pekerjaan saya,” ungkapnya. Lagipula, lanjut Happy, dalam sinema miniseri tersebut tidak ada adegan intim. (ign/tia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: