APBD Indramayu Terancam Bangkrut

APBD Indramayu Terancam Bangkrut

INDRAMAYU – Jika melihat kerugian yang diderita akibat bencana banjir, anggaran penerimaan belanja daerah (APBD) kabupaten Indramayu 2014 terancam bangkrut. Betapa tidak, anggaran penanganan banjir membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Kerusakan infrastruktur juga menyebabkan penanganannya harus dilakukan secara cepat. Kerugian akibat banjir ditaksir mencapai Rp700 miliar. Sekda Indramayu, H Ahmad Bachtiar SH mengatakan, kerugian itu dihitung dari kerusakan infrastruktur jalan milik kabupaten, sejumlah bangunan rumah, sekolah, serta tambak dan sawah warga. Dikatakannya, kerusakan jalan kabupaten diperkirakan mencapai 100 km lebih dengan kerugian hingga Rp100 miliar. Kemudisan tanggul sepanjang 36 km mengalami longsor dan 68 saluran irigasi rusak, dengan perhitungan kerusakan sekitar Rp1 miliar setiap kilometer. Selain itu, banjir juga mengakibatkan sekitar 16.000 hektare tambak rusak dengan kerugian sekitar Rp160 miliar. Banjir juga menyebabkan 93.000 hektare sawah terendam, sehingga petani harus melakukan penanaman ulang. “Luas areal pertanian hanya 15.000 hektare yang tidak terendam. Dibutuhkan sedikitnya ratusan miliar untuk memberikan bantuan bibit bagi para petani yang sawahnya terendam selama banjir terjadi,” katanya. Data-data tersebut belum termasuk kerusakan bangunan rumah tak layak huni yang mencapai 100 unit lebih serta 250 sekolah yang tergenang akibat banjir. Untuk mengganti kerugian materi akibat banjir, Pemkab Indramayu membutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat. “Dana APBD terbatas, dan akan bangkrut kalau tak ada bantuan provinsi maupun pusat. Apalagi anggaran tak terduga hanya Rp3 miliar dan peruntukannya untuk bantuan tanggap darurat. Sementara untuk pasca banjir, tidak akan cukup jika hanya mengandalkan APBD kabupaten,” ungkapnya. Bachtiar mengakui, banjir yang terjadi awal tahun ini merupakan yang terbesar selama 30 tahun terakhir. Itu terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang mengakibatkan meluapnya sungai-sungai besar dan kecil ke wilayah Indramayu. Sementara itu Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Indramayu, Dalam SH KN mengatakan, dengan jumlah kerugian yang cukup besar maka dibutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat. “Kalau perbaikan atau penggantian kerugian semata-mata mengandalkan APBD kabupaten, pasti bangkrut dan tidak bisa apa-apa,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, anggaran belanja daerah 2014 dianggaran Rp2.134.559.695.000, dengan perincian untuk belanja tidak langsung sebesar Rp1.280.271.354.000 serta belanja langsung sebesar Rp854.288.341.000. Hal senada diungkapkan Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Indramayu, Hadi Hartono SE. Dengan jumlah kerugian yang cukup besar, maka akan banyak pos anggaran yang tersedot untuk penanganan bencana banjir. “Kalau tidak mendapat bantuan dari pusat dan provinsi. APBD yang kita miliki tidak akan mampu, kecuali penyelesaian atau rehabilitasi pasca banjir dianggarkan secara bertahap,” kata dia. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: