Sering Diguyur Hujan, Pasar Tradisional Sepi Pengunjung

CIGASONG - Hujan yang turun terus menerus sejak pagi sampai sore hari selama lebih dari satu pekan terakhir ini mengakibatkan pasar tradisional sepi pengunjung. Kondisi ini dikeluhkan sejumlah pedagang karena menurunnya omzet. Pedagang di pasar tradisional Cigasong, Mulya misalnya, ia mengaku kesulitan untuk membuka lapak atau sejumlah barang dagangannya karena kondisi sepinya pengunjung. Hal ini ditengarai akibat lokasi pasar dalam kondisi yang becek. Sehingga membuat sejumlah warga yang hendak berakitivitas membeli sejumlah kebutuhan malas keluar rumah. “Selain itu juga kondisi pasar tergenang oleh air dan banyaknya sampah yang berserakan membuat pengunjung merasa kurang nyaman ketika berbelanja. Tentunya omzet penjualan toko kelontongan saya menurun,” terangnya. Menurutnya, peristiwa itu berbeda di hari-hari biasa. Pengunjung pasar biasanya berjubel dan jumlah pembeli yang datang ke tokonya juga cukup banyak. Imbasnya, pedagang mengaku mengalami kerugian sekitar 50 persen dari omzet yang biasa didapatkan per harinya mencapai Rp500 ribu. Pengakuan yang sama juga dikatakan Ajang, penjual peralatan rumah tangga yang biasa menggelar barang dagangannya di depan pasar. Menurut dia, biasanya jumlah pengunjung pasar meningkat ketimbang pada musim penghujan ini. Namun, akibat hujan sepanjang hari mengguyur wilayah Majalengka dan sekitarnya sejak Jumat lalu, membuat jumlah pengujung pasar tidak seramai biasanya. ”Karena hujan yang terus menurus saya juga kesulitan untuk menggelar barang dagangan,” keluhnya. Sementara itu, seorang pengunjung pasar, Pipi mengakui kumuhnya pasar serta kondisi cuaca yang tidak bersahabat sebenarnya membuatnya malas untuk berbelanja. Namun karena persediaan kebutuhan dirumahnya sudah habis terpaksa harus berbelanja ke pasar. Terlebih penjual sayuran yang biasa keliling di kawasan rumahnya tidak kunjung hadir, sehingga dirinya terpaksa berbelanja ke pasar untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. (ono)

Sumber: