Ada Pesan 'Goresan Pedang Umar bin Khatab' di Kasus Rempang Batam, Singgung Gubuk Yahudi

Ada Pesan 'Goresan Pedang Umar bin Khatab' di Kasus Rempang Batam, Singgung Gubuk Yahudi

Kasus Pulau Rempang kini hangat menjadi polemik.-Istimewa-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Kasus Rempang merembet ke mana-mana. Termasuk menjadi top topik diskusi berbagai media arus utama, online dan bahkan media sosial.

Yang terbaru, ada yang mengirim pesan berantai agar kasus tersebut cara penyelesaiannya meniru khalifah Umar bin Khatab.

Pesan berupa goresan pedang di tulang unta yang sudah mengering dari Umar bin Khatab itu, hingga sekarang menjadi cara terbaik dalam menyelesaikan sengketa tanah. Terutama sengketa antara pemerintah dengan rakyatnya.

Pesan itu pula yang diharapkan bisa menyelesaikan kisruh pembesan lahan antara pemerintah dan masyarakat Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

BACA JUGA:Gak Pake Ribet, Cara Membayar Angsuran Kendaraan di BAF Melalui Bank BCA

Untuk diketahui, Pulau Rempang puasnya kurang-lebih 165 km persegi. Pulau ini masih  wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau. Lokasi ini merupakan rangkaian pulau besar kedua yang dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang.

Pulau Rempang rencananya akan dibangun menjadi kawasan maju. Mencakup sektor industri, perdagangan, hunian, dan pariwisata yang terintegrasi. Namanya Rempang Eco City.

Sementata lahan pembangunan Rempang Eco City seluas 2.000 hektar. Proyek itu merupakan hasil kerjasama antara PT MEG (Makmur Elok Graha) dengan Xinyi Glass Holdings Ltd, Tiongkok.

Namun rencana proyek tersebut tidak mulus. Warga menolak untuk mengosongkan lahan mereka untuk direlokasi.

BACA JUGA:Lagi, Dua Desa di Kecamatan Lemahabang Mendukung CDOB Cirebon Timur

Penolakan wajar, Rempang merupakan bukan hanya tanah tumpah darah mereka, tetapi juga memiliki sejarah panjang. Rempang adalah juga tanah leluhur masyarakat Melayu itu.

Bentrokan antara warga dan aparat keamanan pun tak dapat dihindarkan. Kasus ini mendapat perhatian bukan hanya di dalam negeri, media-media asing pun ikut menyorotinya.

Bermaksud ikut memberi masukan untuk menyelesaikan tanah, ada pesan berantai yang mengunggah ceramah dai sejuta umat, almarhum KH Zaenudin MZ.

Ceramah KH Zainudin MZ ini relevan dengan salah satu jilid buku yang berjudul “30 Kisah Teladan”. Buku itu ditulis oleh KH Abdurrahman Arroisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: