Isi Gas 3 Kg Dikurangi,Diduga Ada Rekayasa dari Oknum yang Tidak Bertanggungjawab
LIGUNG–Masyarakat Desa Beusi Kecamatan Ligung menduga adanya rekayasa dan permainan di balik kelangkaan stok gas elpiji 3 Kg di desanya. Pasalnya, meski ketersediaan gas sudah berangsung normal tetapi akhir-akhir ini sejumlah warga dirugikan dengan isi pada gas jenis melon itu. Pedagang elpiji 3 Kg di Desa Beusi Atna mengaku kalau stok gas di sejumlah pangkalan sudah kembali normal. Namun, persoalan harga yang fluktuatif dan isi pada gas tersebut justru malah berkurang. Dirinya menduga adanya rekayasa dan permainan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab. Dirinya curiga, menyusutnya stok gas elpiji 3 kg di agen dan pangkalan-pangkalan beberapa waktu lalu terkesan sengaja dibuat pemerintah, guna mengurangi subsidi gas. Akibatnya, kebutuhan dapur rumah tangganya menjadi tersendat, karena stok yang biasanya bisa terpenuhi pengirimannya ke sejumlah pangkalan di wilayahnya cenderung fluktuasi. “Menurut saya belum normal seratus persen. Karena kadang-kadang ada juga sewaktu-waktu bisa menghilang dan sulit dicari. Isinya pun tidak penuh. Harusnya harga juga ditetapkan oleh pemerintah seperti pada gas ukuran 12 Kg. Nah kalau yang 3 Kg itu ada yang Rp18 ribu juga ada yang Rp17 ribu,” tuturnya. Pedagang elpiji 3 Kg di pangkalan Desa Wanasalam Ecah juga mengeluh kondisi seperti ini. Sebab, dirinya yang justru dicurigai oleh pelanggan. Untuk dapat terus melayani para konsumennya, tak jarang para penjual pengecer seperti dirinya berupaya mencari tambahan stok jualannya ke pangkalan lain, meski perbuatan tersebut tidak dibenarkan karena bukan merupakan pengecer binaan pangkalan tersebut. Apalagi, jika elpiji datang kondisinya sangat dikeluhkan oleh para pembeli. Pasalnya, isi gas tersebut hanya berisi setengah dari yang sudah ditentukan yakni 3 kilogram. \"Saya tuh kadang kesal mas, para pembeli memprotes kepada saya kalau gas yang ia beli itu kurang isinya. Apalagi sampai setengahnya. Padahal, saya cuma sebatas menerima dari agen dan mobil pengangkut gas yang datang,\" tuturnya. Sementara itu, hal itu dirasakan oleh Catimah (40), akhir-akhir ini ia mendapatkan gas elpiji 3 Kg dengan isi yang tidak diharapkan. Betapa tidak, gas yang baru dibelinya ternyata hanya berisi separuhnya saja ketika dilihat di regulator. Dikatakannya, dirinya sangat kecewa karena gas tersebut hanya bisa digunakan untuk memasak selama satu hari semalam saja. \"Enggak seperti biasanya saya beli. Pas saya pasang regulator gas, dan ternyata garis itu berada di tengah. Berarti kan hanya setengahnya dari isi. Bukan saya aja yang mengeluh kang, beberapa warga juga mengalami hal seperti ini. Otomatis pengeluaran saya semakin bertambah. Biasanya, kalau isinya penuh itu bisa dipakai selama tiga hari semalam,\" tandas penjual ketoprak itu. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: