Volume Sampah Naik 25 Persen

Volume Sampah Naik 25 Persen

INDRAMAYU – Pasca banjir yang melanda Kabupaten Indramayu, volume sampah di sejumlah tempat pembuangan akhir sampah (TPA) dalam satu pekan terakhir mengalami peningkatan. Bahkan jumlahnya sudah melebihi kapasitas (overload). Kabid kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu, Suherman mengatakan, volume sampah mengalami kenaikan hingga 25 persen dari volume sampah pada hari-hari biasanya. Menurutnya, kenaikan volume sampah yang cukup signifikan salah satunya akibat banjir. “Di sejumlah lokasi seperti di kawasan komplek perumahan bumi patra, dan perumahan di Balongan, kenaikannya bisa mencapai tiga kali lipat,” kata Suherman. Menurutnya, di lokasi tersebut pada hari-hari normal hanya menampung 12 meter kubik sampah. Namun dalam satu pekan terakhir naik menjadi 48 meter kubik. “Memang sampah banyak menggunung di lokasi perumahan. Hal ini terjadi karena sampah dari lokasi sekitar juga masuk ke komplek perumahan,” tuturnya. Secara keseluruhan, volume sampah di kabupaten Indramayu sebanyak 420 meter kubik per hari. Jumlah ini lebih besar dibandingkan hari-hari biasanya sebesar 300 meter kubik per hari. “Di TPA Kandanghaur, volume sampah sudah melebihi kapasitas, jadi kami mengandalkan TPA Pecuk yang masih mampu menampung sampah pasca banjir,” tambah Suherman. Selain volume sampah yang tinggi, kendala lainnya yakni sulitnya mendapatkan lahan tempat pembuangan akhir sampah di wilayah Indramayu bagian barat. TPA Mekarjati Kecamatan Haurgeulis misalnya, saat ini sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan. “Volume sampah yang terus meningkat, membuat TPA Mekarjati tidak mampu menampung sampah dari empat kecamatan di Indramayu bagian barat,” katanya. Tingginya volume sampah, membuat petugas kebersihan bekerja ekstra terutama di lokasi-lokasi banjir. Sementara itu, untuk mengurai kelebihan volume sampah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Indramayu berharap pembangunan TPA terpadu bisa terealisasi secepatnya. Berdasarkan letak geografis yang mencakup lima kabupaten atau kota yakni Indramayu, Majalengka, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kuningan, lokasi yang layak untuk dijadikan TPA terpadu yakni di perbatasan dengan Kabupaten Cirebon yakni antara Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu dan Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. Opsi lainnya, lokasinya berada di perbatasan Kecamatan Kertasemaya dengan Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Hadi (30), salah satu petugas kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan kabupaten Indramayu mengakui kalau sampah menggunung setelah banjir. Menurutnya, sampah yang di wilayah kota saja, berasal dari lokasi lain yang hanyut terbawa arus banjir. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: