Hibah Ormas Rp455 Juta Diprotes

Hibah Ormas Rp455 Juta Diprotes

KUNINGAN- Penetapan nama organisasi kemasyarakatan (ormas) penerima hibah dari Pemkab Kuningan, menuai protes dari banyak ormas lain. Dana hibah ormas senilai Rp455 juta tersebut, diniali tidak berkeadilan. Pada catatan APBD Kuningan 2014, hanya ada 12 ormas penerima hibah. Ialah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) senilai Rp200 juta, Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Rp50 juta, Pekat Rp50 juta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Rp15 juta, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rp15 juta dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Rp15 juta. Selain itu, ada Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Rp15 juta, Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) Rp50 juta, Satuan Pelajar Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila, Alumni GMNI Rp10 juta, Aktivitas Anak Rimba (Akar) Rp20 juta dan Koperasi Purwa Asih Kelurahan Purwawinangun Rp10 juta. “Ormas lain, saya yakin pasti juga bertanya-tanya. Sebab memang, penetapan alokasi dana hibah tersebut, patut dipertanyakan,” tegas Sekretaris Jendral Generasi Mathlaul Anwar (Gema) Kuningan Abdul Muhyi kepada Radar, Rabu (29/1). Menurutnya, masih ada puluhan ormas lain yang eksis, tetapi tidak mendapatkan alokasi dana hibah tersebut. Ia bertanya, apa dasar penetapan nama penerima hibah tersebut. Pembagian dana hibah, menurut Muhyi sangat tidak berkeadilan. Bahkan cenderung lebih mempertimbangkan unsur kedekatan. “Seperti GMNI dan Alumni GMNI. Dua-duanya dapat rupiah. Padahal alumni HMI juga ada, namanya KAHMI, dan alumni-alumni organ ekstra lain. Tapi mereka gak dapat. Aneh kan? Apa karena ketua DPRD, bupati dan wakil bupatinya dari PDIP. Siapa pun tau, hubungan PDIP dan GMNI gimana,” sindirnya. Muhyi pun menyebut, ormas Islam lain yang patut mendapat hibah seperti Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah, serta lainnya. Mereka sudah sangat berkontribusi besar dalam pembangunan keumatan. Dan masih banyak juga ormas besar lainnya. Protes juga datang dari Sekretaris LSM Cipayung, Ika Fatwatika. Menurut Ika, pemberian dana hibah bagi ormas perlu dievaluasi. Sebab hasil penetapannya tahun 2014 akan banyak mengundang tanya dan protes dari ormas lain. Apalagi, menurutnya, ada ormas sama yang mendapat dana hibah double, meski berbeda struktur. “Lagipula, dalam hibah ormas, ada juga bantuan hibah buat koperasi. Jelas sangat tidak nyambung. Terlalu terlihat, bahwa hibah itu titipan,” kata Ika. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: