Kementerian Kelautan Perikanan Kelola BMKT Tidak Serius

Kementerian Kelautan Perikanan Kelola BMKT Tidak Serius

CIREBON - Wilayah laut Bungko sering ditemukan benda-benda dari emas diduga zaman Ki Dampu Awang saat melamar Nyi Mas Junti dari Indramayu. Selain bom, kuning sari dan emas berbentuk mahkota lelaki dan wanita sering ditemukan di wilayah laut Bungko. Demikian perbincangan Juragan Saidi kepada Radarcirebon.com, aula Kuwu Bungko Kidul, Sabtu, (1/1). Geografis Indonesia yang strategis sejak dulu, tidak mengherankan wilayah perairan Indonesia dikenal salah satu wilayah perairan yang dipenuhi ratusan hingga ribuan kapal karam, terutama di jalur pelintasan dan sekitar pusat-pusat perdagangan. Di antara kapal-kapal karam tersebut diperkirakan membawa benda-benda artefak berupa keramik, logam mulia (emas, perak, perunggu), batuan berharga dan benda lainnya yang diperkirakan memiliki nilai tinggi. Kapal-kapal karam berikut muatannya yang dikenal sebagai Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) tersebut merupakan aset negara yang sangat berharga, baik ditinjau dari nilai ekonomi maupun nilai sejarah dan budaya, Pemerintah melalui Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (PANNAS BMKT) menyelenggarakan pengelolaan BMKT agar kekayaan laut tersebut dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk negara. Informasi yang dihimpun Radarcirebon.com, giat pengelolaan BMKT telah berhasil mengangkat sebanyak 12 (dua belas) dari beberapa lokasi kapal karam yang selanjutnya menjadi prioritas utama PANNAS BMKT untuk pemanfaatannya, dengan mempertimbangkan kepentingan pelestarian nilai-nilai sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ekonomi. Bedasarkan Data dari Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri menyebutkan bahwa ada sekitar 700 sampai 800 titik harta karun yang potensial untuk diangkat, namun yang teridenfikasi baru 463 titik. Sampai sekarang lebih kurang 46 titik yang sudah diangkat atau sekitar 10 persen, dan terjual melalui proses pelelangan dengan baik belum ada. Ironisnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga tidak memperlihatkan keseriusannya dalam mengelola BMKT.(wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: