Keseruan Nobar Film Air Mata di Ujung Sajadah
NOBAR: Anggota DPR RI Herman Khaeron menggelar nobar bersama jurnalis film berjudul Air Mata di Ujung Sajadah, Sabtu (7/10) malam, di XXI CSB Mall Cirebon.-Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Perjuangan seorang ibu kandung mendapatkan putra kandungnya yang diasuh orang lain sejak bayi, tidak sedikit air mata tak henti menetes ke pipi dari penonton film berjudul Air Mata di Ujung Sajadah. Nobar digelar di XXI CSB Mall Cirebon, Sabtu (7/10) malam. Nonton bareng (Nobar) inibbersama anggota DPR RI DR Herman Khaeron MSi, juga istrinya Dr Ratnawati MMKM.
Dalam film tersebut, diperankan tokoh utama Titi Kamal, berperan sebagai Aqilla, adalah sosok anak konglomerat dengan fasilitasnya, sedang berjuang meraih cita-cita di perguruan tinggi. Pada proses perkuliahan, Aqilla jatuh cinta dengan seorang mahasiswa yang suka menggambar. Hubungan Aqilla dengan kekasihnya tidak mendapatkan restu ibunda tercinta.
Akhirnya Aqilla mengajak kekasihnya menikah tanpa sepengetahuan ibunya. Di saat sedang menikmati awal pernikahannya, Aqillah dihadapkan dengan kondisi suaminya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Padahal saat itu Aqillah sedang positif hamil.
Kondisi ini membuat Aqilla terus berjuang hingga pada akhirnya saat pulang ke rumah ibundanya, dan melahirkan bayi (Baskara). Ibunda Aqillah masih memendam keinginan putri tunggalnya ini bisa meraih cita-citanya kuliah di luar negeri. Akhirnya ibundanya membuat skenario bayi yang dilahirkan Aqillah telah meninggal dunia.
BACA JUGA:Limit Rp 20 Juta, Apakah Paylater BCA bisa diuangkan? Simak Keterangan Resmi Ini
BACA JUGA:Israel Begitu Mencekam Akibat Badai Al Aqsa, Takut Jadi Tawanan Hamas, Banyak Warganya Eksodus
Padahal bayinya Aqilla telah lahir selamat, dan ibunda Aqilla menyerahkan cucunya itu kepada Arif (diperankan Fedi Nuril) untuk diasuh karena Arif dan istrinya, walaupun sudah menikah, belum memiliki anak. Ibunda Aqilla berjanji memberikan biaya kebudayaan, termasuk biaya pendidikan cucunya selama diasuh oleh Arif dan istrinya.
Akhirnya bayi yang diberi nama Baskara ini oleh Arif dibawa ke Solo, dan tidak boleh ke Jakarta. Pada perjalanannya, saat Aqillah kuliah di luar negeri mendapatkan kabar jika ibundanya sedang sakit. Akhirnya Aqillah pulang ke Indonesia. Dalam perjumpaannya, ibundanya meminta maaf kepada Aqillah bahwa bayi hang dilahirkan Aqilla masih hidup dan diasuh oleh Arif.
Arif adalah putra dari salah satu karyawannya. Sebelum meninggal karena penyakit kanker, ibunda Aqilla menyerahkan kartu nama dan foto Arif kepada Aqilla. Akhirnya Aqilla mencari keberadaan putra kandungnya ke Solo. Aqilla mencari alamat kerja Arif. Oleh salah seorang karyawannya, dijelaskan Arif sudah lama pindah kerja.
Namun Aqilla tidak percaya begitu saja. Akhirnya pada suatu kesempatan Aqillah ketemu Arif di lift kantor Arif bekerja. Keduanya sempat berdebat, dan akhirnya Arif mengakui bahwa putranya adalah anak kandung Aqilla. Tapi Arif mencoba menghindar. Aqillah membuntuti Arif saat pulang kerja dan akhirnya ketemu rumahnya.
BACA JUGA:Miliki Rumah Impian, Begini Cara Mengajukan KPR di Bank BCA, Bisa Online
BACA JUGA:Apakah Aksi Badai Al Aqhsa Hamas, Bagian Skenario Mossad agar Israel bisa Hancurkan Jalur Gaza?
Aqilla, di rumah tersebut sempat ketemu putra kandungnya. Namun sempat di protes ibunda Arif (diperankan Yenny Rahman). Dalam perjalannnya, akhirnya Aqillah diperbolehkan ketemu putra kandungnya.
Di akhir cerita Aqilla ingin membawa putranya naik pesawat ke Jakarta tapi karena sejak bayi sudah diasuh Arif dan istrinya, Baskara tidak mau ikut ke Jakarta.
Saat dewasa akhirnya Baskara menyusul ibu kandungnya ke Jakarta. Anggota DPR RI Herman Khaeron didampingi istrinya menjelaskan, nobar ini sebenarnya mengapresiasi film Indonesia penuh makna, apalagi salah satu produser eksekutifnya adalah Indriyani Hadi yang saat ini menjadi anggota BPOKK DPP Partai Demokrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: