Perang Israel Palestina adalah Konflik Teritori, Agama hanya Jadi 'Bumbu' Saja

Perang Israel Palestina adalah Konflik Teritori, Agama hanya Jadi 'Bumbu' Saja

Perang Israel dan Palestina merupakan perebutan teritori antar kedua negara.-Istimewa-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Salah jika ada yang menganggap perang antara Israel dan Palestina itu semata-mata karena persoalan agama.

Konflik menahun kedua negara dan bangsa itu hanya menjadikan agama sebagai “bumbu penyedap” saja. 

Pemerhati masalah Palestina Shalahuddin Ahmad mangatakan, konflik Palestina versus negara zionis Israel adalah konflik teritori

Di mana, kata alumni Institut Teknologi Bamding (ITB) ini, Yahudi Zionis dari Eropa datang dan merampas tanah milik warga Palestina baik Islam dan Kristen. 

BACA JUGA:Jadwal Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Ada Argentina - Jerman, Ada Feeder dari Bandara Kertajati

Bisa dilihat peta kedua negara sekarang ini. Wilayah yang dihuni warga Palestina dari tahun ke tahun makin menyusut. Sebaliknya Israel wilayahnya bertambah meluas.

Bagaimana dengan perebutan lokasi Masjid Al Aqsa? Bukankah itu karena agama? “Tak juga dan itu tetap merupakan konflik teritori,” ungkap mantan konsultan PwC - IBM ini.

Menurut kandidat PhD dalam bidang ekonomi ini, Masjid Al Aqsa itu di Jerusalem timur, bagian kawasan atau teritori Palestina. Kemudian masjid itu diduduki Israel setelah perang 1967. 

Masjid Al Aqsa status resmi berdasarkan dokumen PBB adalah occupied territories alias wilayah pendudukan. Jadi PBB pun tak mengakui Israel sebagai pemilik Jerusalem Timur.

BACA JUGA:2 TikToker Cirebon Ngadu ke Ganjar soal TikTok Shop, Begini Tanggapannya

Sekitar 1200 tahun wilayah Palestina dikuasai penguasa Muslim. Sejak  sekitar tahun 700 hingga 1921. Yang perlu diketahui, pada saat itu, semua agama bebas datang ke Palestina dan melaksanakan ibadah agamanya masing-masing.

Sebelumnya wilayah tersebut dikuasai Romawi selama 700 tahun. Kemudian jauh sebelumnya adalah sudah dikuasai Persia dan Mesir. 

Kerajaan Yudea dan Samaria itu hanya berumur 400–500 tahun. Sejak kelahiran Jesus, tak pernah lagi ada kerajaan Israel sampai negara zionis didirikan tahun 1948.

Jadi apa peran agama? Dijelaskan Shalahuddin, agama itu memberikan justifikasi moral untuk mempertahankan hak milik. Agam pun melarang hak milik dibiarkan dirampas orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: