Pilih Motor Listrik atau Bensin? Ini Ada Pengalaman yang Patut Disimak

Pilih Motor Listrik atau Bensin? Ini Ada Pengalaman yang Patut Disimak

Motor listrik atau bensin pilih mana, simak pengalaman berikut ini. -istimewa-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Ini pengalaman menarik Samuen Anggara menggunakan motor listrik. Jika disuruh memilih antara motor listrik dan bensin, dia lebih memilih yang bensin.

Dia menceritakan, kebetulan tahun 2022 bulan 10 adalah pertama kali pengalaman dia bisa memakai motor listrik. Kebetulan motor listrik itu milik anggota keluarga di rumah. Bukan miliknya.

“Jujur sebetulnya jika disuruh pilih motor listrik atau motor bensin, untuk saat ini masih prefer ke motor bensin sih, lebih versatile,” ungkap Sumuen.

Dia tidak bisa benar-benar mengandalkan motor listrik. Tapi ini berdasarkan kegiatan sehari-hari dan kesimpulan dia sendiri.

BACA JUGA:Trofi Piala Dunia U-17 Bakal Terpampang di 4 Kota, Masyarakat Bisa Foto Bareng

Motor listriknya merk Smoot Tempur SWAP yang sudah facelift. Sistem tukar battery ada di banyak tempat. Yang umum itu ada di Alfamart dan tidak semua ada.

Jadi tak usah repot untuk charge di rumah atau khawatir habis battery di jalan. Asalkan masih area Jabodetabek, sangat banyak station penukaran battery si SWAP ini. Sedikit menghilangkan worry soal battery habis di jalan.

Untuk sistem tukar battery, benar-benar gratis. Kena biayanya hitungannya dipotong per km di aplikasi handphone. Pembayaran bisa via Gopay atau OVO. 

Untuk lebih jelasnya, bisa searching saja di Google beserta juga harga yang ditawarkan, memang cukup miring daripada motor bensin.

BACA JUGA:Kasus Kopi Sianida Sudah 2 Kali PK, Kapuspenkum Kejagung: Jessica Wongso Tetap Bersalah

Untuk impresi awal, ini soal design selera. Tapi menurutnya di awal lihat, sangat mocin (motor cina) sekali. Design depan dan belakang tidak nyambung. Seperti 2 jenis motor dipotong, digabung jadi satu depan dan belakangnya. 

Apa karena terlalu lama melihat motor bensin yang design-nya kebanyakan aggressive, futuristik dan robotic? Mungkin iya. 

Namun yang memperkuat dugaan itu, lampu depan dan lampu sign depan sudah LED, designnya yang bagian depan cukup sporty. Tapi belakangnya, semua bohlam pijar biasa. Juga terasa jadul sekali. Itulah kenapa rasanya seperti 2 motor yang menjadi satu. 

Lanjut ke posisi riding, dek bawahnya tinggi sekali sekaligus luas sekali. Bawa galon 2 buah, kaki masih ada tempat. Saking tingginya dek, duduk menjadi seperti setengah jongkok. Jika belok patah, dengkulnya mentok stang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: