Segera Interogasi Dodi
JAKARTA - Indonesia Super League (ISL) 2014 baru menjalani dua hari di pekan pertamanya. Tapi, keluhan soal kualitas korps baju hitam sudah mulai muncul. Salah satunya saat laga antara tuan rumah Persebaya ISL menghadapi Mitra Kukar Tenggarong di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu lalu (1/2). Ketika itu, skor berkesudahan 2-1 (1-1) untuk kemenangan kubu tuan rumah. Gol kemenangan Persebaya di laga tersebut didapatkan dari titik putih pada menit 68 lewat Emmanuel Kenmogne. Penalti tersebut sempat mendapatkan protes keras dari para pemain Naga Mekes, julukan Mitra Kukar. Bukan hanya penalti kemenangan itu yang dipersoalkan Mitra Kukar. Setelah melihat rekaman, mereka menilai ada dua peluang untuk mencetak gol melalui titik putih. Termasuk salah satunya ketika menit akhir pertandingan. Harusnya, pelanggaran handsball dalam kotak penalti diganjar penalti. Namun nyatanya, wasit Dodi Setia Purnama tidak memberikannya. Buntut dari kasus tersebut, pihak Komite Wasit PSSI berencana memanggil wasit asal Indramayu itu. Hal tersebut diungkapkan Anggota Komite Wasit Jimmy Napitupulu, kemarin (2/2). Menurut dia, dari Komite Wasit sudah menanyakan langsung kepada wasit bersangkutan terkait bagaimana hukuman penalti itu diberikan. Jawaban wasit Dodi menyatakan bahwa bola tidak mengenai tangan Ambrizal, melainkan bagian dadanya. \"Nantinya apa yang dia sampaikan itu akan kami cross check dengan melihat tayangan ulang dari PT Liga Indonesia (PT LI). Nah, setelah itu baru kami bisa simpulkan apakah dia bersalah atau tidak,\" ujarnya. Makanya, dikarenakan belum ada hasil resmi dari pemantauan melalui tayangan ulang PT LI, dari Komite Wasit pun belum bisa memberikan pernyataan. Karena, belum tentu apa yang dilihat di sisi lapangan bisa sama dengan penglihatan langsung melalui kamera. \"Jadi kami pun tidak bisa men-judge-nya begitu saja,\" cetusnya. Sementara, untuk bisa mengetahui suatu peristiwa itu dikategorikan pelanggaran atau tidak, dari sisi wasit pun perlu untuk berada di sudut pandang terbaik. \"Seorang wasit perlu adanya untuk menempatkan dirinya pada situasi dan posisi menguntungkan sebelum dia menentukan sebuah keputusan,\" imbuhnya. Sempat muncul kekhawatiran bahwa nantinya kasus ini akan ditutup-tutupi atau menguap begitu saja. Maklum, keberadaan Persebaya ISL di mata publik erat kaitannya dengan Waketum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti. Hanya, di dalam status di akun Twitter-nya, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu berjanji akan bersikap adil. \"Tidak ada klub yang dianakemaskan. Wasit yang memimpin pertandingan Persebaya vs Mitra kukar akan dihukum bila salah. Klub Mitra Kukar wajib melakukan protes bila merasa dirugikan wasit dengan hasil pertandingan tersebut,\" sebut La Nyalla melalui akun-nya, @LaNyalla_M. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: