Tak Ada Tekanan kepada Pemain

Tak Ada Tekanan kepada Pemain

SSB Garuda Kabupaten Cirebon merupakan salah satu tim unggulan di LGK U-12 seri wilayah Cirebon. Sekolah Sepak Bola (SSB) yang didirikan oleh Atang Tabroni pada tahun 1999 tersebut sudah cukup berpengalaman mengikuti kompetisi baik di Cirebon maupun di luar Cirebon. SSB Garuda bahkan mampu mengolah talenta-talenta muda yang kini merumput di klub-klub besar. Salah satunya Makhruz Avif yang sudah bergabung dengan Sriwijaya FC U-21 sejak dua tahun lalu. Sepanjang 2013, SSB Garuda sempat mengikuti berbagai kejuaraan dan beberapa diantaranya meraih gelar juara. Terakhir, SSB yang bermarkas di Desa Tegalwangi, Kabupaten Cirebon itu menjuarai Kuwu Tegalwangi Cup 2013 yang diikuti tidak hanya oleh SSB sewilayah III Cirebon. Tetapi ada juga SSB dari Bandung, Karawang dan Bekasi. SSB yang saat ini dikepalai oleh Sujatmo itu pernah menjuarai Piala Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) 2013 yang berlangsung di Kabupaten Kuningan. Pada event tahunan itu, Garuda menurunkan dua tim dengan kelompok usia (KU) berbeda. Yakni, KU-13 dan 12 tahun. “Dua tim yang kita kirim waktu itu dua-duanya juara,” terang Susanto, Sekretaris SSB Garuda. Susanto mengatakan target SSB Garuda di LGK U-12 tahun ini adalah menembus seri nasional. Dengan persiapan yang sudah dilakukan selama ini, Susanto yakin skuad besutan Nasuka mampu keluar sebagai juara seri wilayah Cirebon. “Kami turun dengan materi pemain terbaik. Saya yakin, pemain-pemain kami terpilih ke dalam tim all stars yang dikirim ke seri nasional,” tuturnya. Nasuka berharap hal serupa. Bahkan, pria berkumis tebal itu berharap, salah satu pemainnya terpilih mewakili Indonesia di Gothia Cup 2014. “Jika anak-anak yang kami latih terpilih ke dalam tim all stars tentu bukan mewakili Cirebon saja, tapi membela Indonesia. Itu menjadi kebanggaan yang tak ternilai buat kami,” ujarnya. Namun demikian, target dan harapan meloloskan SSB Garuda hingga ke seri nasional dan ke Swedia, tidak membuat Nasuka membebani anak asuhnya. Nasukan membiarkan bola bergulir dan perjalanan kompetisi mengalir dengan sendirinya. “Anak-anak tidak perlu dibebani dengan target. Mereka sudah dipersiapkan dengan baik. Mengalir saja, hasil di lapangan nanti yang menentukan,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: